Berdasarkan keterangan seorang sumber diplomatik kepada kantor berita CNN, sebuah laporan intelijen terbaru mengindikasikan bahwa Kabul akan diserang dalam kurun waktu sepekan ke depan, dengan skenario paling memungkinkan adalah "72 jam ke depan."
"Namun ini tidak dapat diartikan bahwa Taliban akan memasuki Kabul begitu saja," sambung sumber tersebut.
Menurut CNN, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul telah menginstruksikan staf diplomatik untuk menghancurkan segala material-material sensitif yang dikhawatirkan dapat disalahgunakan Taliban dalam menyebarkan propaganda mereka.
Terkait propaganda, Taliban telah merebut dan mengubah nama sebuah stasiun radio di kota Kandahar menjadi Voice of Syariah. Menggunakan radio tersebut, Taliban menyebarkan propaganda mereka.
Melalui sebuah video, Taliban mengatakan seluruh staf radio di Kandahar akan menyiarkan berita seperti biasa, dengan sesekali adanya pembacaan lantuan ayat suci Alquran. Radio tersebut diyakini sudah tidak akan lagi memutar musik apapun.
Saat ini, Taliban menguasai sekitar sepertiga dari total 34 ibu kota di Afghanistan.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, situasi di Afghanistan memburuk tak terkendali dengan imbas terbesar dirasakan masyarakat sipil.
Diplomat asing dari berbagai negara pun beramai-ramai mempercepat kepergian mereka dari Afghanistan. Negara yang mengevakuasi warga mereka di antaranya AS, Inggris, Denmark, Jerman, Belanda dan lainnya.
Baca: Taliban Kian Mengancam, Diplomat Asing Beramai-ramai Tinggalkan Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News