Pemandangan kota Shanghai di malam hari selama penerapan kebijakan lockdown Covid-19, Sabtu, 9 April 2022. (Hector RETAMAL / AFP)
Pemandangan kota Shanghai di malam hari selama penerapan kebijakan lockdown Covid-19, Sabtu, 9 April 2022. (Hector RETAMAL / AFP)

Lockdown Shanghai Sangat Ketat, Miliarder pun Kesulitan Beli Makan

Willy Haryono • 10 April 2022 18:03
Shanghai: Di saat warga Shanghai berusaha mencari cara untuk bisa mendapatkan makanan dan kebutuhan pokok lainnya selama kebijakan penguncian (lockdown) Covid-19, ternyata miliarder di kota terbesar Tiongkok itu juga sama-sama kesusahan.
 
Sabtu kemarin, Shanghai mencatat 19.982 kasus harian Covid-19, yang masih tetap berada di kisaran belasan ribu selama enam hari berturut-turut. Total 25 juta warga Shanghai dilarang keluar rumah, kecuali untuk mengikuti tes wajib Covid-19.
 
Kamis kemarin, tangkapan layar dari sebuah pesan yang dikirim Kathy Xu Xin -- perempuan yang kerap disebut "Ratu Bisnis Tiongkok" -- menjadi viral di media sosial WeChat. Dalam pesannya, Xu bertanya kepada warganet mengenai cara membeli roti dan susu untuk keluarganya.

Perempuan berusia 55 tahun itu, yang berada di peringkat 71 investor terbaik dunia versi Forbes, tinggal di sebuah kompleks vila mewah di distrik Pudong, Shanghai. Di tengah lockdown kali ini, ia dan keluarganya sama sekali tidak diperbolehkan keluar rumah.
 
"Ada tetangga di sini yang bisa memasukkan saya ke grup pembelian roti? Keluarga saya ada banyak. Kami butuh roti dan susu. Terima kasih," tulis Xu di Wechat, dikutip dari asiaone, Minggu, 10 April 2022.
 
Saat seorang tetangga memasukkan Xu ke dalam grup pembelian roti di WeChat, seorang perempuan bernama Fiona Yu Fang bertanya, "Apakah itu Anda, Presiden Xu?"
 
"Saya kira hanya kami-kami saja yang tidak bisa berbelanja. Saya tidak menyangka Saudari Xu Xin juga perlu masuk ke grup pembelian," tulis seorang pria bernama Jackey di WeChat.
 
"Saudari Xu, Anda kan orang yang telah membeli YH Supermarket," sambungnya. YH Supermarket adalah salah satu waralaba supermarket ternama di Tiongkok.
 
"Dia telah berinvestasi di banyak retail, tapi tetap saja akhirnya harus bergabung ke dalam grup pembelian," tulis seorang pengguna media sosial di Weibo.
 
"Bahkan miliarder pun harus berusaha mencari makan seperti kita semua," ungkap pengguna lainnya di Weibo. "Akhirnya, saya bisa melihat ada satu masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan uang," lanjut dia.
 
Di bawah lockdown, warga Shanghai harus membentuk tim agar bisa memesan barang belanjaan gabungan secara daring. Hal itu dilakukan karena memesan secara individu sangat sulit untuk dilakukan karena tingginya kompetisi dan terbatasnya jumlah kurir di tengah lockdown.
 
Mengetahui dirinya viral, Xu menjelaskan di WeChat bahwa dirinya merasa malu karena permintaan seputar roti dan susu itu telah beredar luas.
 
"Anak saya membawa teman-temannya ke rumah. Rumah kami pun mengakomodasi 12 orang, tentu kebutuhan makanan pun meningkat. Jadi, saya bergabung ke dalam grup pembelian gabungan," jelas Xu. Ia menambahkan bahwa masalah pembelian roti dan susu untuk keluarganya telah berhasil diselesaikan.
 
Baca:  Shanghai Akan Segera Longgarkan Lockdown Covid-19
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan