Pesawat maskapai Air India Express, yang bertolak menuju India dari Dubai, tergelincir di landasan pacu Bandara Internasional Kozhikode di tengah cuaca buruk. Pesawat itu kemudian jatuh ke lereng dan terbelah dua.
Terdapat total 190 orang di dalam pesawat. Otoritas setempat mengatakan, merupakan suatu "keajaiban" jumlah korban tewas relatif minim. Namun, kecelakaan tersebut merupakan yang terburuk di dunia penerbangan India dalam satu dekade terakhir.
Dilansir dari BBC, Sabtu 8 Agustus 2020, Menteri Penerbangan India Hardeep Singh Puri telah mengunjungi lokasi kejadian. Di sana, ia mengumumkan penemukan Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), dua perangkat yang juga sering disebut kotak hitam. FDR dan CVR merupakan dua perangkat krusial dalam mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada saat kejadian.
Singh memuji pilot utama yang mendaratkan pesawat di tengah cuaca buruk. Pilot tersebut, dan juga seorang kopilot, merupakan dua dari 18 korban tewas.
Menurut Singh, masih terlalu dini untuk menentukan apa penyebab pasti terjadinya kecelakaan. Sebelumnya, Perdana Menteri India Naredra Modi mengaku "terpukul" atas kecelakaan pesawat di Kerala.
Saat ini, sekitar 150 korban selamat masih dirawat di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id