Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan mundur dari jabatannya. Foto: AFP
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan mundur dari jabatannya. Foto: AFP

Kandidat PM Jepang, dari Bintang Twitter Hingga Penggemar Thatcher

Fajar Nugraha • 29 September 2021 12:48
Tokyo: Partai berkuasa di Jepang akan memilih pemimpinnya hari ini. Sosok baru dipastikan akan mengubah pimpinan puncak di pemerintahan Jepang.
 
Seorang kepala koordinator vaksin yang blak-blakan dan seorang nasionalis sayap kanan termasuk di antara kandidat yang bersaing untuk memimpin partai yang berkuasa di Jepang. Siapapun pemenangnya akan menjadi perdana menteri berikutnya di negara itu.
 
Baca: Partai Berkuasa Jepang Pilih Pemimpin Baru Hari Ini.

Partai Demokrat Liberal (LDP) pada Rabu memilih pengganti Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk membawa mereka ke pemilihan umum yang diperkirakan akan dimenangkan oleh partai tersebut.
 
Keputusan Suga untuk tidak lagi mencalonkan diri membuat tokoh-tokoh keluar untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin. Berikut penampakan para calonnya:

1. Koordinator vaksin bintang Twitter

Kepala vaksin Taro Kono adalah salah satu politisi Jepang yang paling dikenal dan dianggap sebagai yang terdepan dalam perlombaan. Dia didukung oleh Suga dan menduduki puncak jajak pendapat publik.
 
Sebagai menteri reformasi administrasi, ia telah berjuang untuk memodernisasi birokrasi dengan menghapus stempel tinta dan mesin faks.
 
Pada usia 58, Kono adalah kandidat termuda dan dipandang sebagai bagian dari generasi baru partai, dengan pandangan liberal dan gaya komunikasi yang mengalir bebas.
 

 
Akun Twitter Jepangnya memiliki lebih dari dua juta pengikut, dan dia terlibat langsung dengan orang-orang dalam segala hal mulai dari kebijakan hingga kecintaannya pada durian.
 
Namun dia juga dikritik karena memblokir orang-orang di Twitter dan dituduh menindas birokrat.
 
Seorang mantan menteri pertahanan dan luar negeri, dia adalah seorang liberal politik yang mendukung legalisasi pernikahan sesama jenis, dan telah berjanji untuk memangkas birokrasi dan meningkatkan digitalisasi.
 
Dia juga seorang advokat energi hijau yang mengatakan itu "bukan mimpi" untuk memberi daya pada Jepang dengan 100 persen energi terbarukan.


2. Pendengar nan dermawan

Fumio Kishida dianggap sebagai kandidat teratas lainnya dan mendapat manfaat dari memimpin faksi besar yang dikenal dengan sikap dovishnya. Dovish ini berarti ekonomi sebuah negara harus sehat dan dapat dinikmati secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat.
 
Sebagai seorang mantan menteri luar negeri dan mantan kepala kebijakan LDP, dia telah mengarahkan kampanyenya sebagai korektif terhadap pemerintah saat ini. Kishida mengatakan dia yakin publik Jepang menginginkan ‘politik kedermawanan’.
 
Pria berusia 64 tahun itu telah menggembar-gemborkan keterampilan mendengarkannya dan mengundang pemilih untuk meninggalkan pesan di kotak sarannya, sambil menjanjikan dukungan keuangan pandemi baru dan lembaga baru untuk krisis kesehatan.
 
Kishida mengatakan dia ingin "mendistribusikan" kekayaan untuk mengatasi ketimpangan pendapatan yang meningkat. Meskipun dia mengatakan ini tidak akan melibatkan kenaikan pajak, melainkan menyerukan pertumbuhan yang lebih kuat.
 
Dia membantu membawa Presiden AS saat itu Barack Obama ke kota asalnya, Hiroshima, untuk kunjungan bersejarah pada 2016 dan menyebut penghapusan senjata nuklir sebagai "pekerjaan hidup saya".

3. Penggemar Thatcher

Sanae Takaichi adalah salah satu dari sedikit politisi wanita terkemuka Jepang dan tidak merahasiakan pandangan nasionalisnya.
 
Dia menggambarkan "Wanita Besi" Inggris Margaret Thatcher sebagai panutan dan mengatakan dia tidak memiliki masalah untuk bertahan dengan kebijakan yang tidak populer jika dia pikir itu benar.
 
Sosok yang memecah belah, perempuan berusia 60 tahun itu sangat menentang permintaan maaf atas masa lalu perang Jepang dan mendukung larangan saat ini pada pasangan menikah yang memiliki nama keluarga berbeda.
 

 
Takaichi adalah pengunjung tetap ke kuil Yasukuni yang kontroversial di Tokyo. Kuil itu menghormati korban perang termasuk penjahat perang dan merupakan titik nyala dalam hubungan dengan Korea Selatan dan Tiongkok.
 
Dia juga seorang penggemar musik heavy metal dan menyukai sepeda motor, meskipun dia dilaporkan menyerah naik motor setelah terpilih karena takut kecelakaan dapat mempengaruhi pekerjaannya.

4. Feminis pendatang baru

Seiko Noda sering digambarkan sebagai yang paling mungkin menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang. Tetapi dia menunggu sampai hari sebelum kampanye mulai mengonfirmasi pencalonannya.
 
Seorang mantan menteri pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, Noda mengatakan, kampanyenya adalah tentang menciptakan politik konservatif yang mendukung semua bagian masyarakat.
 
Noda telah berjanji untuk memilih perempuan untuk masuk hingga setengah kabinetnya jika terpilih. Perempuan berusia 61 tahun itu telah lama mendorong kesetaraan gender yang lebih besar, termasuk mengizinkan pasangan menikah untuk memiliki nama keluarga yang terpisah.
 
Dia melahirkan pada usia 50 tahun setelah menjalani perawatan kesuburan yang melibatkan donor telur AS, dan telah mendorong untuk membuat perawatan kesuburan lebih mudah diakses di Jepang.
 
Di masa lalu, tawarannya untuk kepemimpinan partai mendapat tanggapan yang hangat dan kali ini dia dipandang sebagai upaya berisiko tetapi patut dicoba.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan