Ini merupakan kali kedua dalam empat bulan terakhir kota Ruili di Tiongkok memberlakukan lockdown sebagai bentuk antisipasi bertambahnya jumlah kasus impor dari Myanmar.
"Salah satu dari tiga pasien yang terinfeksi Covid-19 adalah warga negara Myanmar," kata otoritas kesehatan di provinsi Yunnan, dilansir dari Malay Mail, Senin, 5 Juli 2021.
Pemerintah kota Ruili khawatir jumlah warga Myanmar yang melarikan diri dari situasi kudeta akan terus bertambah. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan risiko kemunculan kasus impor di kalangan warga Ruili.
Maret lalu, Tiongkok menutup jembatan utama dan penyeberangan dari dan menuju Myanmar. Kala itu, kasus Covid-19 lintas perbatasan Tiongkok-Myanmar melonjak tajam.
Baca: Kasus Covid-19 di Perbatasan Tiongkok-Myanmar Terus Bertambah
Otoritas Tiongkok juga telah meningkatkan patroli perbatasan dalam beberapa bulan terakhir untuk mencegah penyeberangan ilegal.
"Kami akan melakukan tes virus korona kepada semua penduduk Ruili dalam dua hari ini. Semua perjalanan tidak penting akan dilarang hingga pemberitahuan lebih lanjut," tegas pemerintah setempat.
Pemerintah Ruili hanya memperbolehkan satu orang dari setiap rumah untuk pergi membeli kebutuhan sehari-hari selama masa lockdown.
"Siapapun yang ingin meninggalkan kota harus menunjukkan tes negatif Covid-19 yang dilakukan dalam 72 jam terakhir," imbuh otoritas kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News