Tiongkok berikan cuti berbayar 30 hari untuk pasangan muda menikah, demi meningkatkan angka kelahiran. (AFP)
Tiongkok berikan cuti berbayar 30 hari untuk pasangan muda menikah, demi meningkatkan angka kelahiran. (AFP)

Tiongkok Berikan Cuti Berbayar 30 Hari ke Pengantin Baru, Buat Apa?

Marcheilla Ariesta • 22 Februari 2023 06:58
Beijing: Beberapa provinsi di Tiongkok memberikan cuti berbayar selama 30 hari kepada pengantin baru. Cuti ini bukan tanpa maksud, namun memiliki harapan mendorong pernikahan dan meningkatkan angka kelahiran yang menurun. 
 
Hal tersebut disampaikan media corong Partai Komunis, People's Daily Health
 
Cuti pernikahan berbayar minimum di Tiongkok adalah tiga hari. Tetapi, di provinsi lain, yang mampu menetapkan tunjangan mereka sendiri, memberikan lebih banyak cuti berbayar sejak Februari. 

Provinsi Gansu di barat laut dan provinsi penghasil batu bara Shanxi sekarang memberi 30 hari, sementara Shanghai memberi 10 dan Sichuan masih hanya tiga, menurut People's Daily Health. 
 
"Memperpanjang cuti menikah adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan tingkat kesuburan," kata Yang Haiyang, dekan Institut Penelitian Pembangunan Sosial Universitas Keuangan dan Ekonomi Southwestern, seperti dikutip dari Malay Mail, Rabu, 22 Februari 2023.
 
"Perpanjangan cuti nikah terutama di beberapa provinsi dan kota dengan perkembangan ekonomi yang relatif lambat," katanya, seraya menambahkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memperluas angkatan kerja dan mendorong konsumsi. 
 
Yang mengatakan, sejumlah kebijakan pendukung lainnya masih diperlukan, termasuk subsidi perumahan dan cuti melahirkan bagi laki-laki. 
 
Populasi Tiongkok turun tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade, menurut data resmi. Ini menjadi titik balik yang diperkirakan akan menandai dimulainya periode penurunan yang panjang. 
 
Tahun lalu, Negeri Tirai Bambu mencatat tingkat kelahiran terendah, yaitu 6,77 kelahiran per 1.000 orang. 
 
Sebagian besar penurunan adalah hasil dari kebijakan “satu anak” yang diberlakukan antara tahun 1980 dan 2015. Selain itu, lonjakan biaya pendidikan yang membuat banyak orang Tionghoa tidak memiliki lebih dari satu anak, atau bahkan memiliki anak sama sekali.
 
Baca juga: Tingkat Kelahiran di Tiongkok Catat Rekor Terburuk Sejak 1978
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan