Taj Mahal dibuka kembali untuk wisatawan mulai Rabu 16 Juni 2021. Foto: AFP
Taj Mahal dibuka kembali untuk wisatawan mulai Rabu 16 Juni 2021. Foto: AFP

Taj Mahal Dibuka Kembali saat India Longgarkan Pembatasan Pandemi

Fajar Nugraha • 16 Juni 2021 15:04
Mumbai: Taj Mahal di India dibuka kembali untuk pengunjung pada Rabu 16 Juni 2021. Pembukaan dilakukan ketika pihak berwenang India melonggarkan pembatasan menyusul pelonggaran gelombang virus korona baru-baru ini yang menghancurkan India.
 
Infeksi dan kematian melonjak ke level rekor pada April dan Mei, membanjiri layanan kesehatan di beberapa tempat dan mendorong penguncian dan pembatasan lainnya.
 
Kasus telah menurun dalam beberapa pekan terakhir, dengan beberapa kota besar termasuk New Delhi dan Mumbai mengurangi banyak pembatasan.

Di Agra, di mana Taj Mahal berada, pemandu wisata dan pemilik toko bersemangat saat atraksi wisata utama India kembali hidup pada Rabu.
 
Monumen cinta abad ke-17 yang dibangun oleh kaisar Mughal Shah Jahan ditutup pada Maret tahun lalu, dibuka kembali pada September dan ditutup lagi pada April.
 
Kerumunan tipis pada hari pertama pembukaan kembali, dengan pihak berwenang membatasi jumlah pengunjung menjadi 650 per hari.
 
Tindakan pencegahan covid-19 berarti pengunjung tidak diizinkan untuk menyentuh makam marmer yang berkilauan. Tetapi mereka yang berkunjung ke salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru tetap senang.
 
"Saya sangat senang bisa melihatnya, ini luar biasa," sebut seorang pengunjung asal Brasil, Melissa Dalla Rosa, seperti dikutip AFP, Rabu 16 Juni 2021.
 
"Saya menangis ketika pertama kali melihat, ya Tuhan...(itu) pengalaman yang sangat istimewa," katanya kepada AFP.
 
Lucky Feizan, seorang penjaga toko, mengatakan penguncian telah menekan keras mereka yang bergantung pada Taj Mahal untuk mata pencaharian mereka.
 
"Ini (adalah) gelombang kedua covid-19. (Dengan) ketiga saya selesai," ucapnya kepada AFP.
 

 
India pada Selasa melaporkan 62.224 infeksi covid-19 baru selama 24 jam terakhir, dibandingkan dengan sekitar 400.000 per hari pada April dan Mei.
 
Total beban kasus sekarang mencapai hampir 30 juta dengan 380.000 kematian. Meskipun banyak ahli mengatakan jumlah sebenarnya bisa lebih dari satu juta.
 
Foto yang dibagikan secara luas di media sosial akhir pekan lalu menunjukkan pusat perbelanjaan dan pasar yang sibuk di ibu kota New Delhi, meningkatkan kekhawatiran bahwa kasus dapat meningkat lagi.
 
Kerala, salah satu negara bagian yang paling parah terkena dampaknya, Selasa mengatakan akan mengizinkan transportasi umum untuk dilanjutkan sementara Madhya Pradesh di India tengah mengizinkan pusat perbelanjaan dan gym dibuka kembali.
 
Kasus infeksi yang biasanya sangat jarang tetapi mematikan yang dikenal sebagai mucormycosis, atau "jamur hitam", pada pasien virus korona juga telah menurun di banyak daerah.
 
“Namun, negara bagian barat Maharashtra masih memiliki lebih dari 7.000 kasus aktif,” menurut laporan.
 
Meningkatnya infeksi jamur ini, yang diderita oleh beberapa ribu orang, telah disalahkan pada penggunaan steroid yang berlebihan untuk merawat pasien covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan