Di tengah lockdown ini, semua kantor pemerintah dan swasta akan ditutup selama sepekan. Dalam bidang transportasi, hanya alat angkutan terkait medis saja yang diperbolehkan beroperasi di jalanan Bangladesh.
"Semua orang tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan darurat," ujar pernyataan pemerintah Bangladesh, dilansir dari laman Al Arabiya pada Sabtu, 26 Juni 2021.
Juru bicara departemen kesehatan Bangladesh Robed Amin mengatakan, polisi dan penjaga perbatasan akan dikerahkan untuk menegakkan lockdown. Personel militer juga akan dilibatkan jika memang diperlukan.
"Ini adalah sebuah situasi yang berbahaya dan mengkhawatirkan. Jika tidak dibendungg sekarang, maka kami berpotensi mengalami situasi seperti di India," tutur Amin kepada kantor berita AFP, merujuk pada krisis Covid-19 di negara tetangganya.
Rata-rata infeksi Covid-19 di Bangladesh, negara dengan total populasi di angka 170 juta, melonjak tajam sejak pertengahan Mei.
Jumat kemarin, Bangladesh mencatat hampir 6.000 kasus baru Covid-19 dengan tambahan 108 kematian. Situasi Covid-19 di Bangladesh terjadi di beberapa distrik dekat perbatasan India, termasuk kota Khulna dan Rajshahi.
Sementara itu di India, jumlah kasus harian Covid-19 menurun tajam dalam beberapa pekan terakhir. Jumat kemarin, angka infeksi hariannya turun di bawah 50 ribu, menurun drastis dari di atas 400 ribu pada pertengahan Mei.
Baca: Varian Delta Merajalela, Sydney Perpanjang Lockdown 2 Pekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id