Kelompok Taliban di atas mobil membantu evakuasi korban ledakan Bandara Kabul, Afghanistan. Foto: AFP
Kelompok Taliban di atas mobil membantu evakuasi korban ledakan Bandara Kabul, Afghanistan. Foto: AFP

28 Militan Taliban Turut Tewas dalam Ledakan Bom di Bandara Afghanistan

Fajar Nugraha • 27 Agustus 2021 12:39
Kabul: Kelompok militan Taliban yang kini menguasai Afghanistan mengatakan, 28 anggota mereka turut tewas dalam ledakan bom yang menghantam Bandara Kabul. Namun Taliban tetap menegaskan bahwa pasukan tetap keluar dari Afghanistan pada 31 Agustus 2021.
 
“Kami telah kehilangan lebih banyak orang daripada orang Amerika," ujar pejabat Taliban itu, yang menolak disebutkan namanya, seperti dikutip Hindustan Times, Jumat 27 Agustus 2021.
 
Baca: 13 Tentara AS Tewas dan 18 Lainnya Terluka dalam Serangan Kabul.

“Tidak ada alasan untuk memperpanjang batas waktu 31 Agustus bagi pasukan asing untuk meninggalkan negara kami,” tegasnya.
 
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji pihaknya akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas dua ledakan di bandara Kabul. Biden mengatakan dia telah meminta Pentagon untuk mengembangkan rencana untuk menyerang balik mereka.
 
"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih.
 
Biden juga menegaskan bahwa evakuasi AS akan terus berlanjut. "Kami tidak akan dihalangi oleh teroris, kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi," ucapnya.
 
AS pada Kamis mengevakuasi 7.500 orang dari Afghanistan setelah ledakan kembar mengguncang bandara Kabul. “Dari 26 Agustus pukul 03.00 WIB hingga 26 Agustus pukul 15.00 WIB, total sekitar 7.500 orang dievakuasi dari Kabul. Ini adalah hasil dari 14 penerbangan militer AS (13 C-17 dan 1 C-130) yang membawa sekitar 5.100 pengungsi dan 39 penerbangan koalisi yang membawa 2.400 orang," kata seorang pejabat Gedung Putih.
 
Baca: Mengenal ISIS-K, Pelaku Penyerangan Bandara Afghanistan.
 
Pasukan AS yang membantu mengevakuasi warga Afghanistan yang putus asa untuk melarikan diri dari pemerintahan Taliban bersiap menghadapi lebih banyak serangan pada Jumat setelah serangan bom dari Islamic State Khorasan (ISIS-K).
 
Jenderal Frank McKenzie, Kepala Komando Pusat AS mengatakan, Amerika waspada terhadap lebih banyak serangan oleh ISIS, termasuk kemungkinan roket atau bom yang dibawa kendaraan yang menargetkan bandara. "Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap-siap," tegasnya.
 
Kedutaan Besar AS di Kabul sehari sebelumnya telah menyarankan warga Amerika untuk menghindari perjalanan ke bandara dan mengatakan mereka yang sudah berada di gerbang harus segera pergi, dengan alasan "ancaman keamanan" yang tidak ditentukan.
 
Amerika Serikat dan sekutunya telah melakukan salah satu evakuasi udara terbesar dalam sejarah. Mereka mengeluarkan sekitar 95.700 orang, termasuk 13.400 pada Rabu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan