Gubernur Shanghai Li Qiang dalam acara Kongres Partai Komunis Tiongkok di Beijing, 23 Oktober 2022. (Noel CELIS / AFP)
Gubernur Shanghai Li Qiang dalam acara Kongres Partai Komunis Tiongkok di Beijing, 23 Oktober 2022. (Noel CELIS / AFP)

Gubernur Shanghai Li Qiang Digadang-gadang Jadi PM Tiongkok Berikutnya

Willy Haryono • 24 Oktober 2022 18:03
Beijing: Li Qiang, salah satu pemimpin Partai Komunis Tiongkok yang menangani urusan kota Shanghai, digadang-gadang akan  menjadi perdana menteri Tiongkok berikutnya.
 
Li, yang merupakan sekutu dekat Presiden Tiongkok Xi Jinping, diangkat ke posisi paling penting kedua di Komite Tetap Partai Komunis Tiongkok (PSC) yang beranggotakan tujuh orang pada Minggu kemarin.
 
PM Tiongkok saat ini, Li Keqiang, akan mengundurkan diri pada Maret tahun depan setelah menjalankan masa kepemimpinan maksimal dua periode. Namanya tidak masuk dalam komite Partai Komunis Tiongkok.

Berusia 63 tahun, Li Qiang telah menjadi sekretaris Partai Komunis Tiomngkok di kota terbesar di Tiongkok sejak 2017, dan kini dirinya dimasukkan ke Komite Tetap Politbiro.
 
Menurut sejumlah analis, dikutip dari laman Independent, Senin, 24 Oktober 2022, Li Qiang akan menjadi PM pertama sejak 1976 yang tidak dipromosikan dari posisi wakil perdana menteri.
 
Pos pemimpin kota Shanghai, yang disebut-sebut sebagai yang terpenting di Tiongkok, sebelumnya pernah dipegang Xi Jinping, mantan presiden Jiang Zemin, dan mantan PM Zhu Rongji.
 
Berasal dari provinsi Zhejiang, Li Qiang adalah kepala staf Xi dari 2004 hingga 2007 ketika Xi menjabat sebagai ketua partai di Zhejiang - pusat manufaktur berorientasi ekspor dan perusahaan swasta.
 
Dia mengepalai departemen urusan politik dan hukum provinsi sebelum diangkat menjadi wakil sekretaris partai.
 
Li Qiang dipromosikan menjadi gubernur Shanghai pada 2013, tahun ketika Xi menjadi presiden. Pendamping setia presiden Tiongkok, Li Qiang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bersama Xi pada 2015 untuk bertemu presiden saat itu, Barack Obama.
 
Dia diangkat menjadi ketua partai provinsi pada 2016 ketika presiden memecat beberapa pejabat provinsi Jiangsu sebagai bagian dari pemberantasan korupsi.
 
Reputasinya dirusak penguncian pandemi Covid-19 selama dua bulan di Shanghai pada awal 2022, yang membatasi 25 juta orang di rumah mereka. Lockdown tersebut sangat mengganggu perekonomian dan memicu publik.
 
Terkait pandemi, Li Qiang mematuhi arahan "nol-Covid" dari pemerintah pusat di Beijing.
 
Selama lockdown, ia sering muncul mengunjungi kompleks perumahan dan rumah sakit sambil mengulangi kebijakan tegas seputar pandemi. "Kita harus dengan tegas menerapkan semangat instruksi penting oleh sekretaris partai Xi Jinping dan dengan teguh bertahan dalam pendekatan dinamis-nol," ungkapnya, merujuk pada kebijakan nol-Covid.
 
Baca: Amankan Tiga Periode, Xi Jinping: Dunia Butuh Tiongkok
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan