Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok menunjuk kembali Xi Jinping sebagai Sekjen CCP untuk lima tahun ke depan. Penunjukan ini membawa kembali Tiongkok ke era kekuasaan satu tokoh, setelah beberapa dekade sebelumnya menerapkan skema berbagi kekuasaan di kalangan elite.
Setelah mengamankan tiga periode, Xi Jinping berbicara kepada awak media dan berkata: "dunia butuh Tiongkok."
"Tiongkok tidak dapat berkembang tanpa dunia, dan dunia juga membutuhkan Tiongkok," ungkap Xi, dikutip dari laman India Today.
"Setelah lebih dari 40 tahun berupaya mendorong reformasi, kami telah menciptakan dua keajaiban -- pertumbuhan ekonomi yang cepat dan stabilitas sosial jangka panjang," sambungnya.
Selain menduduki kembali jabatan Sekjen CCP, Xi Jinping juga ditunjuk lagi sebagai Kepala Komisi Militer Sentral Tiongkok.
Pria 69 tahun itu kini sudah dipastikan akan melaju tanpa hambatan menuju periode ketiga, yang akan diumumkan secara resmi dalam sesi legislatif tahunan pada Maret 2023.
Pada 2018, Xi telah menghapus batas masa jabatan dua periode bagi seorang presiden di Tiongkok. Langkah itu memungkinkan dirinya untuk berkuasa untuk jangka waktu yang tak ditentukan.
Kongres ke-20 Partai Komunis Tiongkok ditutup pada Sabtu kemarin usai memilih sekitar 200 anggota baru Komite Sentral CCP. Mereka kemudian melakukan pemungutan suara untuk memilih anggota Komisi Tetap CCP -- badan politik terkuat di Tiongkok di mana Xi Jinping berada di puncak pimpinan.
Perdana Menteri Li Keqiang dan tiga politisi lainnya terdepak dari kekuasaan dalam skema perombakan kabinet. Mereka tidak masuk dalam jajaran anggota komite CCP.
Selain seputar Xi Jinping dan Li Keqiang, acara penutupan kongres CCP pada Sabtu kemarin menjadi sorotan setelah mantan presiden Tiongkok Hu Jintao terlihat digiring keluar dari ruangan. Hu, yang kala itu duduk di samping Xi, digiring keluar oleh staf.
Baca: Politbiro Partai Komunis Tiongkok Kini Didominasi Loyalis Xi Jinping
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News