Abu vulkanik dari gunung berapi La Soufriere menyelimuti area Rillan Hill, St Vincent pada 10 April 2021. (Zen Punnett / AFP)
Abu vulkanik dari gunung berapi La Soufriere menyelimuti area Rillan Hill, St Vincent pada 10 April 2021. (Zen Punnett / AFP)

Abu Vulkanik Selimuti Bangunan dan Jalan Raya di St Vincent

Willy Haryono • 11 April 2021 12:02
Kingstown: St Vincent, salah satu negara di gugus Kepulauan Karibia, diselimuti abu vulkanik tebal dari gunung berapi La Soufriere yang meletus pada Jumat kemarin. Abu vulkanik berwarna putih menutupi sejumlah bangunan dan jalan raya di St Vincent, termasuk di ibu kota Kingstown, hingga Sabtu kemarin.
 
La Soufriere terus menyemburkan abu vulkanik hingga ribuan meter ke udara. Perdana Menteri St Vincent Ralph Gonsalves meminta masyarakat untuk tetap tenang.
 
Sempat "tertidur" selama berdekade-dekade, La Soufriere kembali aktif pada Desember 2020. Aktivitasnya mulai meningkat pada Kamis kemarin, dan erupsi pun terjadi satu hari setelahnya.

Ribuan orang di dekat gunung La Soufriere telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Akibat erupsi ini, pasokan air bersih ke sebagian besar St Vincent terputus.
 
Sekitar 3.000 warga St Vincent menghabiskan sepanjang Jumat malam di beberapa tempat pengungsian. Hingga sejauh ini, 16 ribu warga telah dievakuasi dari "zona merah" dekat La Soufriere.
 
Baca:  Erupsi Gunung Berapi di St Vincent Karibia Picu Evakuasi Massa
 
Gonsalves mengaku belum mengetahui seberapa banyak abu vulkanik yang akan dikeluarkan La Soufriere. Sejumlah ilmuwan memperingatkan bahwa erupsi La Soufriere dapat berlangsung selama berhari-hari atau beberapa pekan.
 
Satu hari usai erupsi, warga di seantero St Vincent -- negara dengan total populasi 110 ribu -- terbangun dengan pemandangan serba putih. Rumah mereka sudah tertutup sepenuhnya oleh abu vulkanik.
 
Seorang saksi mata di kota Rabaka mengatakan bahwa halaman rumahnya tertutup abu vulkanik dan fragmen bebatuan setebal 30 sentimeter.
 
Otoritas St Vincent mengimbau warga untuk tetap berada di dalam ruangan. Warga yang memiliki masalah pernapasan juga diminta untuk sebisa mungkin menghindari kegiatan di luar rumah.
 
Negara-negara Karibia lainnya, termasuk Antigua dan Guyana, telah menawarkan bantuan darurat untuk St Vincent. Negara-negara itu juga akan membuka perbatasan mereka untuk warga St Vincent.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan