Pria berusia 52 tahun itu mengakui satu tuduhan konspirasi untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi pertahanan nasional di ruang sidang di Kepulauan Mariana Utara, wilayah Pasifik AS.
“Bersalah atas informasi tersebut,” kata Assange, dilansir dari AFP, Rabu, 26 Juni 2024.
Ia kemudian bercanda kepada hakim selama persidangan bahwa kepuasannya “tergantung pada hasil sidang”.
Assange telah lama dicari oleh Washington karena membocorkan ratusan ribu dokumen rahasia AS sejak 2010 sebagai kepala situs whistleblowing WikiLeaks.
Dia dibebaskan Senin dari penjara Inggris dengan keamanan tinggi tempat dia ditahan selama lima tahun saat dia berjuang untuk diekstradisi ke Amerika Serikat.
Pada Rabu, dia diperkirakan akan dijatuhi hukuman lima tahun dua bulan penjara, dengan jumlah hukuman yang sama dengan yang dia habiskan di balik jeruji besi di Inggris.
Istri Assange, Stella, mengatakan dia akan menjadi “orang bebas”, dan berterima kasih kepada para pendukungnya yang telah berkampanye untuk pembebasannya.
“Kami tidak begitu yakin sampai 24 jam terakhir bahwa hal itu benar-benar terjadi,” katanya kepada radio BBC.
Kepulauan Mariana Utara dipilih karena keengganan Assange untuk pergi ke benua Amerika Serikat dan karena kedekatannya dengan Australia, demikian isi dokumen pengadilan.
Setelah sidang selesai, Assange akan terbang ke Canberra di Australia, kata WikiLeaks di platform media sosial X, seraya menambahkan bahwa tawar-menawar pembelaan “seharusnya tidak pernah terjadi.”
Pemerintah Australia mengatakan kasusnya “berlarut-larut terlalu lama” dan “tidak ada manfaat apa pun dari penahanannya yang terus berlanjut”.
Baca juga: Bebas Dari Penjara Inggris, Assange Bakal Pulang ke Australia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News