Ratusan pedemo telah bertahan selama lima hari di depan kantor kepresidenan di Colombo dalam mendesak pengunduran Presiden Gotabaya Rajapaksa. Mereka menilai Gotabaya Rajapaksa sebagai penyebab utama terjadinya krisis ekonomi saat ini, yang membuat banyak harga kebutuhan pokok melonjak tajam.
Tidak hanya kepada presiden, demonstran juga mendesak agar seluruh keluarga Rajapaksa turun dari semua pos di pemerintahan.
Berdasarkan keterangan dari kantor perdana menteri, Mahinda Rajapaksa "bersedia berbicara" dengan perwakilan demonstran di luar kantor kepresidenan. Sebagian demonstran menolak tawaran tersebut.
"Seharusnya sebagai seorang politikus kawakan, di saat mayoritas warga sudah menyatakan penolakan mereka, ia seharusnya tidak menawarkan untuk berbicara, tapi pulang bersama seluruh keluarganya," ujar Nuwan Kaluarachi, seorang guru yang ikut berunjuk rasa.
"Suara rakyat saat ini adalah, seluruh keluarga Rajapaksa harus pergi," seru Rasika, seorang pengunjuk rasa lainnya. "Mari kita ambil uang kita ambil dan jebloskan mereka semua ke penjara," lanjutnya, dikutip dari The Diplomat.
Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat Sri Lanka harus mengantre panjang untuk sekadar mendapat bahan bakar atau makanan. Tidak hanya itu, mereka juga harus bisa bertahan dengan pemadaman aliran listrik yang bisa terjadi berjam-jam pada setiap harinya.
Baca: Sri Lanka Ajukan Pemerintahan Interim untuk Atasi Krisis Ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id