"Sesuai laporan intelijen, serangan balasan Pakistan menewaskan 2-3 teroris dan juga melukai 3-4 lainnya," tutur militer Pakistan, dilansir dari laman The Hill.
Awak media dan organisasi hak asasi manusia tidak dapat secara independen memverifikasi baku tembak tersebut karena tidak diperbolehkan meliputi di beberapa distrik di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan.
Kematian dua prajurit di distrik Bajaur ini dikabarkan sebagai serangan pertama di area perbatasan Pakistan sejak kelompok Taliban berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus.
Bajaur adalah salah satu area berbahaya di perbatasan kedua negara yang sejak lama dikenal sebagai tempat berkumpulnya militan dan ekstremis, termasuk grup Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP).
TTP mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Bajaur melalui sebuah pesan di Telegram, namun membantah adanya serangan balasan dari Pakistan. Sementara militer Pakistan belum menyebutkan grup apa yang bertanggung jawab atas kematian dua prajuritnya.
"Kami mengecam keras penggunaan wilayah Afghanistan oleh sejumlah grup teroris. Kami berharap pihak berwenang saat ini dan otoritas mendatang di Afghanistan dapat mencegah aktivitas semacam itu," tutur militer Pakistan.
Hingga saat ini Taliban belum membentuk pemerintahan resmi yang diklaimnya akan bersifat inklusif. Taliban mengatakan, pemerintahan mendatang akan diisi jajaran tokoh dari semua elemen masyarakat dan etnis di Afghanistan.
Baca: Kantongi Sejumlah Nama, Taliban Bersiap Bentuk Pemerintahan Inklusif
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News