Selama ini, Tiongkok memang menjadi sekutu dekat dari Myanmar, khususnya di kalangan militer. Menanggapi tuduhan tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada 3 Februari 2021 dengan tegas membantahnya.
“Tuduhan seperti itu tidak benar,” tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, yang dikutip dari situs Kemenlu Tiongkok, Kamis 4 Februari 2021.
“Tiongkok adalah tetangga Myanmar yang ramah. Kami berharap semua pihak di Myanmar dapat menangani perbedaan mereka dengan baik di bawah kerangka hukum dan konstitusional serta menjaga stabilitas politik dan sosial,” imbuhnya.
Baca: Tiongkok Blokir Kecaman DK PBB Terkait Kudeta Myanmar.
Sementara menanggapi sikap Tiongkok di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang gagal meraih kesepakatan bersama mengenai isu Myanmar, Wang mempertanyakan kebocoran dokumen di dalam pertemuan tertutup itu.
Menurut Wang, dalam pertemuan 2 Februari itu, Negeri Tirai Bambu memainkan peran konstruktif selama diskusi. Tiongkok menurut Wang berharap semua pihak di Myanmar mengedepankan aspirasi dan kepentingan rakyat, menangani perbedaan dengan baik melalui dialog dalam kerangka konstitusional dan hukum, serta menjaga stabilitas politik dan sosial.
“Kami juga dibuat bingung dan dikejutkan dengan kebocoran dokumen internal yang sedang dibahas di Dewan Keamanan. Ini bukanlah cara Dewan Keamanan menjalankan pekerjaannya sehari-hari, juga tidak akan kondusif bagi solidaritas dan rasa saling percaya di antara anggota Dewan Keamanan,” ucap Wang.
Wang pun mendorong komunitas internasional menciptakan lingkungan eksternal yang sehat bagi Myanmar untuk menyelesaikan perbedaan dengan benar. Semua tindakan yang diambil oleh DK PBB menurutnya harus kondusif bagi stabilitas politik dan sosial Myanmar, rekonsiliasi damai dan menghindari perburukan ketegangan dan semakin memperumit situasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News