Mengutip laporan kantor berita TRT World, Rabu, 21 Desember 2022, kabar nahas tersebut disampaikan dua grup aktivis Rohingya Myanmar. Seorang sumber mengatakan bahwa kapal yang terombang-ambing itu telah didekati lima kapal India pada Selasa malam.
Setiap tahunnya, banyak Rohingya mempertaruhkan nyawa mereka untuk melakukan perjalanan berbahaya demi bisa kabur dari Myanmar atau kamp pengungsian di Bangladesh. Banyak dari mereka ingin mencapai Malaysia.
Baca: Ribuan Rohingya di Bangladesh Serukan Repatriasi Aman ke Myanmar
Juru bicara Angkatan Laut India mengaku belum memiliki detail lebih lanjut mengenai peristiwa ini. Jubir Penjaga Pantai India belum merespons permohonan komentar dari awak media.
"Kami mengestimasi ada sekitar 20 orang yang meninggal dunia, beberapa karena kelaparan dan kehausan," kata Chris Lewa, kepala organisasi Arakan Project.
"Ada beberapa yang melompat dari kapal karena sudah putus asa. Kondisi ini benar-benar menyedihkan," sambungnya.
Menurut keterangan organisasi Asia Pacific Refugee Rights Network's Rohingya Working Group, sekelompok Rohingya itu sudah terombang-ambing di tengah laut selama lebih dari dua pekan.
"Tadi malam kami mendengar bahwa beberapa kapal India mendekati kapal (Rohingya). Saart ini kami menanti pembaruan informasi," sebut Lilianne Fan dari Asia Pacific Refugee Rights Network's Rohingya Working Group.
"Kami berharap Angkatan Laut atau Penjaga Pantai India dapat menyelamatkan mereka secepat mungkin. Orang-orang ini terombang-ambing di sebuah kapal rusak selama lebih dari dua pekan tanpa makanan dan air minum. Kami dengar sudah ada 16 orang yang meninggal dunia," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News