Dikutip dari Al Arabiya, sekitar 40 perempuan meneriakkan yel-yel, "roti, bekerja dan kebebasan" aksi protes di depan gedung Kementerian Pendidikan Afghanistan di Kabul.
Tidak lama berselang, sejumlah petugas keamanan Taliban datang dan melepaskan tembakan senjata api ke udara.
Menurut keterangan koresponden AFP, beberapa demonstran perempuan berlindung di sejumlah toko usai terdengarnya tembakan. Beberapa dari mereka dikabarkan sempat dianiaya petugas Taliban dengan hantaman gagang senapan.
Para pengunjuk rasa membawa sebuah spanduk bertuliskan "15 Agustus adalah Hari Gelap" -- merujuk pada peringatan satu tahun berkuasanya kembali Taliban di Afghanistan.
Seperti sebelumnya, para pengunjuk rasa perempuan mendesak hak bekerja, belajar dan juga berpartisipasi dalam kegiatan politik.
"Keadilan, keadilan. Kami sudah tidak mau lagi menerima kondisi saat ini," teriak para demonstran saat dibubarkan Taliban.
Sejak berkuasa di Afghanistan pada 2021, Taliban berjanji akan menjadi kelompok yang lebih moderat dalam berbagai hal, termasuk hak-hak perempuan. Namun hingga saat ini, hak-hak perempuan di Afghanistan masih cenderung terabaikan, terutama dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
Baca: Taliban Ingin Pekerjaan Perempuan Afghanistan Digantikan Kerabat Laki-Laki
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News