Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Tiongkok dan Pakistan menahan diri untuk tidak mengutuk tindakan tersebut. Mereka tidak ikut memberikan sanksi seperti negara Barat, tapi juga tidak menyatakan dukungannya.
"Menyatakan keprihatinan tentang efek limpahan dari sanksi sepihak," kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 22 Maret 2022.
"Menyerukan gencatan senjata melalui dialog diplomatik dan berharap bahwa berdasarkan prinsip keamanan yang tak terpisahkan, solusi mendasar untuk masalah Ukraina dapat ditemukan," sambung mereka.
Baca juga: Menanti Kompromi Antara Ukraina dan Rusia
Hal senada disampaikan Kementerian Luar Negeri Pakistan. Islamabad menggemakan seruan untuk gencatan senjata. Namun, mereka tidak menyebutkan kekhawatiran mengenai sanksi.
Tiongkok tidak ingin terpengaruh oleh sanksi ekonomi Barat terhadap Rusia. "Tiongkok bukan pihak dalam krisis, apalagi ingin terkena sanksi," ujar Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi.
Ia menambahkan, Beijing selalu menentang penggunaan sanksi untuk menyelesaikan masalah, apalagi sanksi sepihak yang tidak memiliki dasar dalam hukum internasional.
Meski demikian, Negeri Tirai Bambu menolak untuk mengutuk sekutu dekatnya Rusia atas invasinya ke Ukraina. Mereka malah menyalahkan Amerika Serikat dan "ekspansi ke timur" NATO yang memperburuk ketegangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id