Komunitas internasional, termasuk Indonesia, kecewa atas langkah terbaru Taliban tersebut.
"Perempuan dan laki-laki, di mana saja tak terkecuali Afghanistan, memiliki hak untuk diperlakukan setara, termasuk dalam hal pendidikan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers di Tunxi, Tiongkok, Kamis, 31 Maret 2022.
"Saya berharap larangan sekolah untuk perempuan di tingkat sekolah menengah dapat ditinjau kembali," sambungnya.
Pernyataan disampaikan usai Menlu Retno menghadiri pertemuan jajaran menlu negara-negara tetangga Afghanistan dan juga Afghanistan itu sendiri. Indonesia dan Qatar bukan negara tetangga Afghanistan, namun diundang dalam kapasitas tamu.
Indonesia sebagai negara Muslim terbesar, tutur Retno, siap membantu Afghanistan dalam berbagai hal termasuk pendidikan. Pada 26 Maret lalu, Qatar dan Indonesia telah menandatangani sebuah letter of intent, yang isinya mengenai kesiapan kedua negara untuk memberikan beasiswa dan capacity building untuk masyarakat Afghanistan, terutama perempuannya.
Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia dan masyarakat global tidak mau melihat Afghanistan berakhir sebagai negara gagal. Untuk mencegah hal tersebut, ia menyarankan agar Taliban bersedia memenuhi janji-janji yang telah diucapkan tahun lalu.
Taliban merebut kembali kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021. Kala itu, Taliban berjanji akan menjadi kelompok yang lebih moderat, termasuk dalam hal penegakan hak-hak perempuan.
Baca: Puluhan Perempuan Afghanistan Berunjuk Rasa Menuntut Hak Pendidikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News