Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang, Rabu, 19 Juni 2024. (Gavriil GRIGOROV / POOL / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang, Rabu, 19 Juni 2024. (Gavriil GRIGOROV / POOL / AFP)

Semakin Kuat, Rusia dan Korea Utara Sepakati Kemitraan Strategis

Willy Haryono • 19 Juni 2024 17:41
Pyongyang: Rusia dan Korea Utara menyepakati sebuah perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang semakin memperkuat hubungan bilateral mereka.
 
Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang pada Rabu, 19 Juni 2024.
 
Perjanjian ini mencakup janji saling membantu jika salah satu negara diserang.

Putin dan Kim berbicara langsung selama sekitar dua jam dalam pertemuan puncak di Pyongyang – pertemuan yang awalnya direncanakan selama satu jam, kata media pemerintah Rusia dan dilansir Irish Examiner.
 
Belum diketahui pasti jenis bantuan apa yang akan diminta dan diberikan kedua negara dalam kesepakatan kemitraan tersebut.
 
Kunjungan pertama pemimpin Rusia ke Korea Utara dalam 24 tahun terakhir ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas perjanjian senjata, di mana Korea Utara menyediakan Rusia amunisi yang sangat dibutuhkan untuk perang melawan Ukraina. Sebagai imbalannya, Rusia memberikan bantuan ekonomi dan transfer teknologi ke Korea Utara yang dapat meningkatkan ancaman program senjata nuklir dan rudal Kim Jong-un.
 
Berbicara sebelum pertemuan puncak, Putin berterima kasih kepada Kim atas dukungan Korea Utara di Ukraina, dan mengatakan bahwa kedua negara akan menandatangani perjanjian untuk meningkatkan kemitraan mereka karena keduanya "berjuang melawan kebijakan hegemonistik imperialis AS dan satelitnya terhadap Federasi Rusia."
 
Korea Utara berada di bawah sanksi berat Dewan Keamanan PBB atas program persenjataannya. Sementara Rusia juga menghadapi sanksi oleh Amerika Serikat (AS) dan mitra-mitra Baratnya atas agresi di Ukraina.
 
Media Rusia sebelumnya mengatakan bahwa Kim akan menggelar sebuah jamuan untuk Putin, dan setelahnya pemimpin Rusia itu akan berangkat ke Vietnam malam ini.
 
Sebelum pertemuan puncak, Putin memuji hubungan yang dimulai dengan tentara Uni Soviet yang memerangi militer Jepang di Semenanjung Korea di fase akhir Perang Dunia II, dan dukungan Moskow untuk Pyongyang selama Perang Korea.
 
Kim mengatakan hubungan antara Moskow dan Pyongyang sekarang bahkan lebih dekat daripada di masa Soviet. Ia menyebut kunjungan Putin sebagai kesempatan untuk mempererat "persahabatan yang membara" antar mereka.
 
Pemimpin Korea Utara berjanji akan memberikan "dukungan penuh dan solidaritas negaranya kepada pemerintah, tentara, dan rakyat Rusia dalam melaksanakan operasi militer khusus di Ukraina untuk melindungi kedaulatan, kepentingan keamanan, dan integritas teritorial". Belum diketahui seperti apa bentuk dukungan itu.
 
Baca juga:  Putin Janjikan Keamanan untuk Rezim Kim Jong-Un
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan