Inspektur Polisi Selandia Baru, Paul Basham, mengaku telah menonton tayangan televisi mengenai serangan di supermarket Countdown di kota Dunedin. Menurutnya, tindakan para saksi mata menahan pelaku penikaman sangatlah heroik.
"Saya melihat mereka melakukan intervensi, beberapa di antaranya terluka, tapi saya pikir mereka bertindak tanpa pamrih dengan keberanian besar untuk mencegah orang ini (pelaku) menyakiti orang lain," ucap Basham, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 10 Mei 2021.
Dua dari mereka yang terluka adalah anggota staf supermarket. Polisi mengatakan tersangka juga terluka dan sedang dirawat karena lukanya di bawah penjagaan polisi.
Setidaknya lima orang terluka, tiga di antaranya kritis, dalam penikaman di sebuah supermarket di Selandia Baru. Penikaman terjadi di supermarket Countdown d Dunedin, South Island pada Senin.
Otoritas setempat mengatakan, satu orang terkait penikaman telah ditahan polisi.
Baca: 5 Orang Terluka dalam Penikaman di Supermarket Selandia Baru
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengaku belum mengetahui motif di balik penikaman. Namun sejauh ini, tidak ada indikasi yang mengaitkan penikaman dengan aksi teror domestik.
Media lokal melaporkan bahwa korban penikaman di Dunedin terdiri dari staf supermarket dan pengunjung. Sejumlah saksi mata mengaku sempat melihat kekacauan saat penikaman berlangsung.
"Kami mendengar suara teriakan. Tapi suaranya semakin kencang dan kencang, dan lebih banyak orang berteriak di area supermarket," ucap seorang perempuan.
Akibat penikaman ini, Countdown menghentikan operasi untuk sementara waktu pada Senin ini hingga Selasa besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News