Komitmen baru tersebut membuat total kontribusi Australia untuk Ukraina menjadi AUD790 juta, termasuk AUD610 juta dalam bentuk dukungan militer, sejak konflik dimulai pada Februari 2022.
"Dukungan tambahan ini akan membuat perbedaan nyata, membantu rakyat Ukraina yang terus menunjukkan keberanian besar dalam menghadapi perang Rusia yang ilegal, tidak beralasan, dan tidak bermoral," kata PM Albanese dalam jumpa pers di Canberra, dikutip dari laman Telegraph India.
Ia mengatakan paket itu tidak didorong peristiwa percobaan kudeta tentara bayaran Wagner di Rusia selama akhir pekan. Krisis Wagner itu merupakan salah satu tantangan terbesar bagi cengkeraman kekuasaan Presiden Vladimir Putin.
"Tidak, kami sedang mengerjakan proposal ini, dengan maksud untuk membawanya ke kabinet pagi ini," kata Albanese, membantah keterkaitan dengan krisis Wagner.
Australia adalah salah satu kontributor non-NATO terbesar atas dukungan Barat untuk Ukraina. Australia telah memasok bantuan, amunisi, dan peralatan pertahanan termasuk sejumlah kendaraan lapis baja Bushmaster ke Urkaina. Negeri Kanguru telah melarang ekspor bijih alumina dan aluminium, termasuk bauksit, ke Rusia, dan telah memberikan sanksi kepada sekitar 1.000 individu dan entitas Negeri Beruang Merah.
Untuk menopang ekonomi dan perdagangan Ukraina, PM Albanese mengatakan Australia juga akan memperpanjang akses bebas bea untuk barang yang diimpor dari Ukraina untuk 12 bulan lagi.
Paket bantuan militer terbaru akan mencakup 28 kendaraan lapis baja M113, 14 kendaraan operasi khusus, 28 truk sedang dan 14 trailer.
PM Albanese mengatakan pemerintahnya menyambut baik keputusan pengadilan tinggi Australia untuk menolak gugatan Rusia dalam mencegah pemerintah federal mengambil kendali atas tanah yang disewa untuk membangun kedutaan baru di dekat gedung parlemen di Canberra.
"Kami berharap Federasi Rusia bertindak sesuai dengan putusan pengadilan," katanya.
Australia pada 15 Juni lalu membatalkan perjanjian sewa Rusia untuk membangun kedutaan baru dengan alasan keamanan nasional. Hal ini menuai kritik dari Kremlin yang mengatakan langkah Canberra mencerminkan sentimen anti-Rusia.
Baca juga: Setahun Perang Ukraina, Australia Kirim Bantuan Tambahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News