Para tersangka adalah warga negara Taiwan, dengan korbannya adalah warga negara Tiongkok. Dugaan kejahatan terjadi di Montenegro dan dilakukan melalui teknologi telekomunikasi. Berkat kerja sama di antara polisi dua negara Montenegro dan Taiwan, para tersangka berhasil ditangkap, agar tidak memakan korban yang lebih banyak lagi.
Eksploitasi seksual anak dan remaja adalah kejahatan lain yang dikecam oleh internasional, yang mana negara-negara di seluruh dunia melakukan segala upaya pencegahan dan menyeret pelaku ke pengadilan.
Pada 2019, polisi Taiwan menerima informasi dari jaringan pribadi virtual CyberTipline Pusat Nasional AS untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi yang mengindikasikan bahwa seorang warga negara Afrika Selatan di Taiwan dicurigai telah mengunggah sejumlah besar pornografi anak ke internet.
Polisi Taiwan dengan cepat menemukan tersangka dan menggeledah kediamannya berdasarkan situasi yang dilaporkan, menyita barang bukti pornografi anak. Polisi juga menemukan foto dan video tersangka melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak Taiwan. Kasus ini dapat teratasi berkat kerjasama antar negara dan berbagi intelijen kriminal, sehingga dapat secara efektif mengurangi kasus kejahatan.
“Kejahatan dunia maya melibatkan investigasi lintas batas. Seperti covid-19, kejahatan dunia maya dapat menyerang individu di negara mana pun. Oleh karena itu, memerangi kejahatan dunia maya komputer sama halnya dengan memerangi pandemi, membutuhkan kerja sama dari pasukan polisi internasional yang membantu dan berbagi informasi satu sama lain,” Huang menuturkan.
“Hanya dengan demikian, sebagian besar kasus kriminal dapat dicegah dan diselesaikan secara efisien, dan masyarakat di seluruh dunia bisa menikmati kehidupan yang lebih aman,” Sebutnya.
Otoritas kepolisian Taiwan terus berusaha untuk mempromosikan kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan lintas batas. Pada 2020, melalui upaya bersama Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat, call center penipuan telekomunikasi transnasional berhasil digerebek pada bulan Januari, sebuah sindikat pemalsuan mata uang AS ditemukan pada Februari, dan 12 orang yang diduga terlibat dalam perdagangan manusia, serta pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak dan Remaja diitangkap pada Juli.