Kabar tersebut menjadi berita terpopuler di Internasional Medcom.id Jumat 27 November.
Selain Korea Utara, berita lain yang menjadi perhatian pembaca adalah mantan Menteri Pertahanan Israel mengatakan Hamas kembangkan senjata canggih.
Kemudian diikuti kabar mengenai Kementerian Luar Negeri RI yang memanggil Duta Besar Malaysia terkait penyiksaan TKI.
Berikut berita-berita yang menjadi populer di Internasional Medcom.id:
1. Pengamat: Pelantikan Biden Kemungkinan Disambut Peluncuran Rudal Korut
Korea Utara telah menyambut dua presiden terakhir Amerika Serikat dengan uji coba rudal atau bom nuklir beberapa pekan setelah mereka menjabat. Para ahli menduga kemungkinan hal serupa akan terjadi pada Joe Biden, presiden terpilih AS yang baru.Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un merupakan salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang belum memberikan selamat, atau bahkan mengakui Biden sebagai presiden. Oleh rezim Kim, Biden disebut 'anjing gila'.
Bukan hal aneh bagi Korut untuk tetap bungkam atas hasil pemilihan presiden AS. Namun, Kim telah bertemu dengan Presiden Donald Trump yang mematahkan pola hubungan antara musuh lama.
Apakah Kim Jong-un akan meluncurkan rudal? Selanjutnya di sini.
2. Eks Menhan Israel Sebut Hamas Kembangkan Senjata Canggih Tiap Hari
Mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman mengklaim bahwa Hamas mengembangkan senjata canggih setiap hari. Senjata tersebut dapat mencapai kota-kota di utara Israel."Hamas sedang mengembangkan rudal jelajah, bom klaster, dan pesawat tak berawak dengan mesin jet," kata Lieberman, dilansir dari Haaretz, Jumat, 27 November 2020.
"Tahukah Anda apa artinya bagi penduduk Israel jika konflik terjadi? Berapa harga yang akan dibayar? Jika saya menjadi Anda, saya akan memanggil semua (kepala dewan daerah dari komunitas perbatasan Gaza) untuk bertemu Menteri Pertahanan," imbuhnya.
Bagaimana senjata canggih yang dikembangkan Hamas? Selanjutnya di sini.
3. Kemenlu Panggil Dubes Malaysia Terkait Penyiksaan TKI
Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia terkait dengan penyiksaan tenaga kerja Indonesia (TKI). Pemanggilan tersebut untuk menyampaikan kecaman keras Indonesia atas kembali terulangnya kasus penyiksaan TKI, kali ini dialami oleh Mei Hariyanti.Mei mengalami berbagai penyiksaan dari majikannya, mulai dari pukulan benda tumpul, sayatan benda tajam, hingga disiram air panas.
"Indonesia menuntut perlindungan penuh terhadap pekerja migran Indonesia (PMI), pengawasan ketat majikan termasuk pemenuhan hak-hak pekerja serta memastikan penegakan hukum yang tegas atas majikan MH," tegas Kemenlu RI dalam pernyataan, Jumat, 27 November 2020.
Bagaimana kondisi MH saat ini? Selanjutnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News