Baca: 6 Hal yang Menonjol Selama Debat Cawapres AS.
"Harapan terlalu banyak dari Kamala dia akan melawan semuanya dan sebagainya. Tapi Pence juga pernah menjadi anggota Kongres, tahu bagaimana berdebat. Tapi Pence memiliki (Benteng) Albatross di lehernya dan itu Trump," ujar Balachandran Gopalan, 79, kepada AFP di New Delhi setelah debat pemilihan AS di Salt Lake City, Kamis 8 Oktober 2020
"Saya merasa sedikit kasihan pada Pence. Anda tidak bisa bertanya tentang sistem hukum, dia (Kamala) adalah anggota komite kehakiman, mantan jaksa agung, di Black Lives Matter dia seorang ahli. (Sementara) Pence dalam pandemi, dia lemah," kata yang juga akademisi itu.
Ketika debat berjalan, Harris menyebut tanggapan covid-19 Presiden AS Donald Trump sebagai kegagalan bersejarah. Meskipun tajam debat ini berjalan dengan sopan dibandingkan dengan konfrontasi kacau Trump dengan Joe Biden minggu lalu.
Harris, 55, adalah jaksa agung kulit hitam pertama di California, wanita pertama yang memegang jabatan itu. Dia jua senator Amerika keturunan Asia Selatan pertama.
Dia lahir di California pada tahun 1964 dari ayah asal Jamaika, profesor ekonomi John Harris, dan spesialis kanker payudara Shyamala Gopalan.
"Putri saya di Washington menonton (debat), saudara perempuan saya di Toronto menonton dan adik perempuan saya di Chennai juga menontonnya," tutur Gopalan.
"Ibunya akan senang untuk Kamala."
"Meskipun mungkin Shyamala jauh lebih tidak sabar daripada Kamala pada saat itu. Saya tidak akan terkejut jika Shyamala (Ibu dari Kamala Harris) menjadi pendebat atau penonton- dia akan mengatakan 'omong kosong apa yang kamu bicarakan, wakil presiden,” ungkapnya.
"Tapi Kamala lebih baik hati,” pungkas Gopalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News