Pasukan Afghanistan mempertahankan Lembah Panjshir yang ingin direbut Taliban. Foto: AFP.
Pasukan Afghanistan mempertahankan Lembah Panjshir yang ingin direbut Taliban. Foto: AFP.

Gerakan Anti-Taliban di Panjshir Minta Berdialog dengan Taliban

Marcheilla Ariesta • 23 Agustus 2021 22:24
Panjshir: Gerakan anti-Taliban yang berbasis di Panjshir, Afghanistan memperoleh keuntungan saat pembicaraan pembentukan pemerintahan baru berlanjut. Mereka menamakan dirinya 'Perlawanan-2'.
 
Gerakan ini mengatakan berhasil merebut kembali wilayah Salah dan Banu di Baglan, usai membunuh 'puluhan' militan Taliban. Panjshir merupakan satu-satunya dari 34 provinsi di Afghanistan yang belum jatuh ke tangan Taliban.
 
Taliban dilaporkan mengepung Panjshir ketika pemberontak dan gerakan perlawanan melanjutkan pembicaraan untuk merundingkan kebuntuan.

Gerakan anti-Taliban itu merebut kembali Pul-e-Hisar selama akhir pekan. Dengan demikian, setidaknya tiga wilayah di provinsi Baghlan di utara Panjshir berada bersama pasukan Massoud.
 
Baghlan terletak sekitar 120 kilometer di utara Kabul.
 
Baca juga: Taliban Kerahkan Ratusan Militan untuk Rebut Lembah Panjshir
 
Pemimpin perlawanan ini adalah Ahmed Massoud. Ia merupakan putra komandan yang terbunuh dari milisi Aliansi Utara yang bermitra dengan Amerika Serikat untuk mengusir Taliban dari kekuasaan pada 2001.
 
"Kami siap pemerintahan yang inklusif dengan Taliban melalui negosiasi politik," kata Massoud, dilansir dari TRT World, Senin, 23 Agustus 2021.
 
Juru bicara pemberontak Zabihullah Mujahid mengatakan pasukan kelompok itu telah mengepung Panjshir di dekatnya. Media lokal melaporkan, Unit Merah Taliban yang ganas, siap menyerbu Panjshir.
 
"Mereka siap menunggu perintah," kata media lokal, Shamshad News.
 
Namun, kata Mujahid, Taliban bersedia secara politis mengakomodasi Massoud, pamannya Ahmad Wali, dan tokoh Panjshir lainnya.
 
Salah satu juru bicara perlawanan, Mohammad Naeem, telah memperingatkan, jika masalah Panjshir tidak diselesaikan melalui dialog, solusi militer akan segera dilakukan.
 
"Kebijakan kami sejak awal adalah kami ingin menyelesaikan masalah melalui pembicaraan sebelum kekerasan," tegasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan