Padahal, jika mosi tidak percaya itu berlangsung, ada kemungkinan PM Khan akan digulingkan dari kekuasaannya.
"Publik memutuskan siapa yang mereka inginkan untuk berkuasa," kata PM Khan dalam pidato yang disiarkan televisi nasional, dilansir dari Sydney Morning Herald.
"Saya ingin memberitahu masyarakat untuk bersiap-siap untuk mengikuti pemilihan umum," sambung dia.
Wakil Ketua DPR Pakistan, Qasim Khan Suri, sebelumnya mengutip adanya 'campur tangan asing' dalam pembatalan mosi tidak percaya yang diajukan kubu oposisi. Sebelumnya, kubu oposisi meyakini mereka memiliki jumlah suara yang cukup untuk menggulingkan PM Khan.
PM Khan beberapa kali menuduh adanya 'konspirasi internasional' di bawah pimpinan Amerika Serikat untuk menggulingkan dirinya. Washington membantah tuduhan tersebut.
Partai-partai oposisi Pakistan mengatakan, pembatalan mosi tidak percaya bersifat ilegal. Mereka menuding PM Khan tengah membawa Pakistan ke krisis konstitusional. Pihak oposisi bermaksud untuk menantang keputusan pembatalan ini di pengadilan.
Baca: Hadapi Mosi Tidak Percaya, PM Pakistan: Saya Tidak akan Mundur
Pemimpin oposisi, Shehbaz Sharif, mengatakan bahwa wakil ketua dan PM Khan akan didakwa dengan pengkhianatan karena melanggar konstitusi.
"Kami tidak akan meninggalkan Parlemen," kata Shahid Khaqan Abbasi, mantan perdana menteri dan anggota parlemen dari partai oposisi Liga Muslim Pakistan-Nawaz.
"Ini sekarang ujian Mahkamah Agung untuk melindungi konstitusi dan negara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News