Sebagian besar korban tewas dan luka adalah siswi sekolah Sayed Ul-Shuhada di distrik Dasht-e-Barchi.
"Kami sangat sedih atas meninggalnya semua korban. Kami juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga dan kerabat yang berduka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying, dikutip dari laman Xinhua pada Senin, 10 Mei 2021.
Menurut keterangan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, serangan di sekolah Sayed Ul-Shuhada terjadi pada Sabtu petang. Ledakan dari bom mobil itu terjadi saat para siswi hendak pulang ke rumah.
Baca: Bertambah Lagi, Korban Ledakan di Sekolah Afghanistan 68 Orang
Hua menegaskan bahwa Tiongkok menentang keras segala bentuk ekstremisme, dan akan terus memberikan dukungan kuat kepada pemerintah dan masyarakat Afghanistan dalam perang melawan terorisme dan menjaga keamanan nasional.
Selain itu, Tiongkok juga siap bekerja bersama komunitas internasional dalam membantu Afghanistan keluar dari konflik dan mencapai perdamaian.
"Perlu menjadi catatan bahwa pengumuman mendadak Amerika Serikat mengenai penarikan penuh pasukan dari Afghanistan telah berujung pada rangkaian serangan di seantero negeri, memperburuk situasi keamanan dan mengancam perdamaian serta stabilitas kehidupan masyarakat," tutur Hua.
Beijing menyerukan kepada semua pasukan asing di Afghanistan untuk menarik diri secara bertanggung jawab dan menghindari melakukan langkah-langkah yang dapat menambah penderitaan masyarakat Afghanistan.
Kelompok militan Taliban menegaskan tidak terlibat dalam serangan di sekolah Sayed Ul-Shuhada. Taliban menyebut serangan semacam itu biasanya dilakukan oleh grup Islamic State (ISIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News