Otoritas Afghanistan mengatakan bahwa sebagian besar korban tewas dan luka dalam ledakan di Kabul adalah siswi sekolah menengah.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, tiga ledakan terjadi dalam rentang waktu beberapa menit di sekolah Sayed Ul-Shuhada yang berlokasi di distrik Dasht-e-Barchi.
"Ledakan pertama begitu keras dan terjadi di dekat kerumunan anak-anak sekolah. Hingga saat ini sejumlah siswa dan siswi masih dinyatakan hilang," ucap seorang pejabat lokal, dikutip dari laman Hindustan Times pada Senin, 10 Mei 2021.
Sejumlah orang tua masih mencari anak-anak mereka yang hilang dengan menelusuri daftar nama korban tewas dan luka di beberapa rumah sakit di wilayah ibu kota.
Hari Minggu kemarin, polisi dan warga setempat di distrik Dasht-e-Barchi mengumpulkan sejumlah buku pelajaran dan tas sekolah di lokasi kejadian. Di hari yang sama, prosesi pemakaman beberapa korban mulai dilakukan.
Baca: Indonesia Kutuk Serangan Bom di Sekolah Afghanistan
Kelompok militan Taliban membantah terlibat dan mengecam keras serangan di sekolah Sayed Ul-Shuhada. Menurut Taliban, serangan semacam ini hanya bisa dilakukan oleh grup Islamic State (ISIS).
Namun Pemerintah Afghanistan menuduh Taliban berada di balik serangan tersebut, yang terjadi di sebuah sekolah menengah Sayed Ul-Shuhada di wilayah Dasht-e-Barchi.
Beberapa minoritas agama di Afghanistan tinggal di Dasht-e-Barchi, dan pernah menjadi sasaran serangan ISIS di masa lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News