Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) berkukuh bahwa percobaan pembunuhan itu adalah "awal dari konspirasi tingkat tinggi" untuk menghabisi Imran Khan. Namun pemerintah federal Pakistan meminta PTI untuk bersama-sama membentuk tim investigasi gabungan untuk menyelidiki percobaan pembunuhan tersebut.
Khan, 70, mengalami luka tembak di kaki kanan saat dua individu bersenjata api menembakinya di Wazirabad, provinsi Punjab, pada Kamis kemarin. Saat itu, Khan sedang memimpin unjuk rasa dalam mendesak pemilihan umum kepada pemerintahan Pakistan yang saat ini dipimpin PM Shehbaz Sharif.
Berbicara untuk kali pertama dari Rumah Sakit Shaukat Khanum di Lahore tempat ia dirawat, Khan bertekad untuk kembali turun ke jalan begitu sudah pulih dari luka-lukanya.
"Begitu saya sembuh, saya telah memutuskan untuk turun ke jalan lagi dan akan menyampaikan seruan kepada Islamabad," kata Khan, dikutip dari laman The Wire, Sabtu, 5 November 2022. Pernyataan itu disampaikan Khan dalam pidato berdurasi satu jam 45 menit yang ditujukan kepada pemerintahan PM Sharif.
Sementara itu, Menteri Penerangan Pakistan Marriyum Aurangzeb mengatakan bahwa tuduhan Khan mengenai adanya konspirasi tingkat tinggi merupakan pernyataan bohong dan dibuat-buat.
"Dia masih berpikir bisa menipu semua orang dengan cerita palsu ini sepanjang waktu," kata Aurangzeb dalam konferensi pers setelah pidato Khan.
"Sudah menjadi idenya untuk sering berbohong agar terdengar seperti kebenaran," sambungnya.
Baca: Ditembak Senjata Api, Imran Khan Desak PM Pakistan Mengundurkan Diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News