Korut kembali luncurkan rudal balistik dan ancam akan jadikan Pasifik 'lapangan tembak'. (AFP)
Korut kembali luncurkan rudal balistik dan ancam akan jadikan Pasifik 'lapangan tembak'. (AFP)

Korut Luncurkan 2 Rudal, Ancam Ubah Pasifik Menjadi 'Lapangan Tembak'

Marcheilla Ariesta • 20 Februari 2023 10:26
Pyongyang: Korea Utara (Korut) mengonfirmasi menembakkan dua rudal balistik jarak pendek pada Senin, 20 Februari. Tembakan rudal ini dilakukan usai adik pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong mengatakan, mereka dapat mengubah Pasifik menjadi 'lapangan tembak.'
 
Peluncuran dilakukan hanya dua hari setelah Korut menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke laut lepas pantai barat Jepang. Hal ini mendorong Amerika Serikat (AS) melakukan latihan udara gabungan bersama militer Korea Selatan (Korsel), dan secara terpisah dengan Jepang pada Minggu kemarin.
 
Korut mengonfirmasi peluncuran ini melalui media pemerintah Korean Central News Agency (KCNA). Disebutkan bahwa Korut telah menembakkan dua proyektil dari beberapa peluncur roket, dan masing-masing membidik sasaran sejauh 395 kilometer dan 337 kilometer.

"Peluncur roket multipel 600 milimeter yang dimobilisasi dalam penembakan adalah sarana senjata nuklir taktis yang mampu melumpuhkan lapangan udara musuh," lapor KCNA, dikutip oleh Channel News Asia, Senin, 20 Februari 2023.
 
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, kedua rudal ditembakkan sekitar pukul 22.00 GMT dengan ketinggian sekitar 100 kilometer dan 50 kilometer. Keduanya jatuh di luar zona ekonomi ekslusif (ZEE) Jepang.
 
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal tersebut terbang sejauh 390 kilometer dan 340 kilometer. Korsel pun menyebut peluncuran tersebut sebagai "provokasi besar" yang harus segera dihentikan.
 
"Kami akan mempertahankan postur kesiapan yang solid berdasarkan kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat dan Jepang dan kemampuan kami untuk menanggapi setiap provokasi oleh Korea Utara," katanya dalam sebuah pernyataan.
 
Kementerian Luar Negeri Korsel mengumumkan sanksi terhadap empat individu dan lima entitas yang terkait dengan program senjata Pyongyang pada Senin, termasuk satu warga negara Afrika Selatan dan dua perusahaan pelayaran Singapura.
 
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan peluncuran terbaru tidak menimbulkan ancaman langsung tetapi menyoroti "dampak destabilisasi" dari program senjata ilegal negara yang terisolasi itu.
 
Baca juga: Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik, Dua Hari Usai ICBM Pertama
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan