UNRWA telah memulai penyelidikan dan memecat sejumlah staf yang diduga terlibat dalam serangan Hamas.
Melansir dari Jpost pada Senin, 29 Januari 2024, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan pihaknya "sangat prihatin atas tuduhan tersebut” dan memutuskan untuk menangguhkan pendanaan baru untuk UNRWA sembari menunggu penyelesaian penyelidikan.
Prancis juga mempertimbangkan kembali pendanaannya di masa depan untuk UNRWA. "Prancis belum merencanakan pembayaran baru untuk paruh pertama tahun 2024 dan akan memutuskan kapan waktunya tiba mengenai tindakan yang akan dilakukan bersama dengan PBB dan donor utama," kata Kemenlu Prancis.
Paris mengatakan tuduhan Israel terhadap UNRWA merupakan sesuatu yang "sangat serius" dan harus diselidiki secara penuh.
Sikap serupa juga disampaikan Estonia. "Mengenai tuduhan yang sangat serius baru-baru ini terhadap @UNRWA, Estonia tidak akan melanjutkan pendanaan untuk organisasi tersebut," tulis Menteri Luar Negeri Estonia Tsahkna di media sosial X.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan sejumlah negara lain termasuk Australia, Kanada, Inggris, Finlandia, Belanda, Jerman, Italia, dan Islandia telah menangguhkan pendanaan baru ke UNRWA.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah dilayani oleh badan yang dibawahinya. Ia mengatakan layanan UNRWA sangat penting bagi masyarakat Gaza, terutama di masa perang seperti saat ini.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku memahami kekhawatiran sejumlah negara atas tudingan Israel, namun meminta mereka tetap dapat memastikan operasional UNRWA di Gaza.
Baca juga: Pendanaan UNRWA Ditangguhkan, Palestina: Hukuman Kolektif dan Standar Ganda!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News