Otoritas pendidikan Sri Lanka menunda ujian sekolah yang dijadwalkan berlangsung Senin ini, 21 Maret 2022, hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Kurangnya kertas dipicu krisis finansial terburuk yang dialami Sri Lanka sejak kemerdekaan negara tersebut di tahun 1948.
"Para kepala sekolah tidak dapat menggelar ujian karena tak mempunyai cukup valuta asing untuk mengimpor kertas dan tinta," kata Departemen Edukasi Provinsi Barat Sri Lanka, dikutip dari NDTV, Minggu, 20 Maret 2022.
Akibat masalah ini, diestimasi sekitar dua per tiga dari total 4,5 juta siswa sekolah tidak jadi mengikuti ujian tengah semester.
Tidak hanya kertas, krisis finansial Sri Lanka juga membuat negara tersebut kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan. Pekan ini, negara berpenduduk 22 juta jiwa itu telah mengumumkan rencana mencari dana talangan Dana Moneter Internasional (IMF).
Jumat kemarin, IMF mengonfirmasi tengah mempertimbangkan permohonan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa terkait dana talangan.
Sekitar USD6,9 miliar utang luar negeri Sri Lanka harus dibayar tahun ini, namun cadangan valuta asingnya baru berkisar USD2,3 miliar pada akhir Februari.
Sebelumnya pada tahun ini, Sri Lanka telah meminta Tiongkok untuk membantu membayarkan utang. Namun sejauh ini belum ada respons resmi dari Beijing.
Baca: Risiko Gagal Bayar, Fitch Turunkan Peringkat Sri Lanka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id