AS menyebut objek terbang yang telah ditembak jatuh itu sebagai balon mata-mata Tiongkok. Sementara Beijing menyebutnya sebagai balon cuaca biasa, buka alat mata-mata.
Mengutip dari laman Kementerian Luar Negeri Tiongkok menegaskan bahwa jika AS bersikeras mengambil keuntungan dari isu kontroversial ini, maka Beijing akan menindaklanjutinya juga hingga akhir.
Pernyataan Tiongkok disampaikan menyusul pertemuan selama satu jam antara Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di sela-sela Konferensi Keamanan Munich ke-59 di Jerman pada Sabtu kemarin.
Sebelumnya pada bulan ini, tepatnya tanggal 4 Februari, sebuah pesawat jet tempur AS menembak jatuh apa yang disebut Washington sebagai balon mata-mata Tiongkok.
Merespons tuduhan AS, Tiongkok menegaskan bahwa balon seukuran dua sampai tiga kali ukuran bus sekolah itu merupakan balon cuaca yang tertiup angin, sehingga tak sengaja masuk ke wilayah udara AS. Blinken menolak penjelasan tersebut, dan membatalkan rencana kunjungan ke Tiongkok.
Wang mendesak AS untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi dalam hubungan diplomatik kedua negara. Ia menilai bahwa insiden balon udara tersebut menjadi heboh karena persepsi dan cara pandang negatif AS terhadap Tiongkok.
Beberapa pengamat menilai bahwa pertemuan informal antara Blinken dan Wang di Munich merupakan upaya menjaga pintu komunikasi antara kedua negara, walau pandangan keduanya tampak berlawanan dan dilontarkan dengan nada keras. Di satu sisi, pernyataan itu menyiratkan ketidakpercayaan antar kedua pihak. (Jessica Gracia)
Baca juga: Bertemu di Munich, Menlu AS dan Tiongkok Bahas Balon Mata-Mata
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News