Pertemuan tersebut menandai tatap muka pertama antara pejabat senior kedua negara setelah jatuhnya objek diduga balon mata-mata Tiongkok oleh pesawat jet tempur AS.
"Baru saja saya bertemu dengan diplomat top RRT (Republik Rakyat Tiongkok), Wang Yi," tulis Blinken via Twitter.
"Saya mengutuk keras serbuan balon pengintai RRT, dan menekankan hal itu tidak boleh terjadi lagi," sambungnya, dikutip dari laman Anadolu Agency, Minggu, 19 Februari 2023.
Selain soal balon mata-mata, Blinken juga memperingatkan Tiongkok agar tidak memberikan dukungan material kepada Rusia. Peringatan ini disampaikan dalam konteks perang Rusia-Ukraina yang hampir menginjak peringatan satu tahun.
"Saya juga menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi terbuka," ujar Blinken.
Sementara itu di hari yang sama, Wang mengatakan kepada Konferensi Keamanan Munich bahwa objek yang ditembak jatuh AS merupakan balon udara sipil. Wang menegaskan bahwa balon itu berbelok keluar jalur dan memasuki AS karena tertiup angin barat.
"Kami meminta AS untuk menanganinya dengan tenang dan profesional berdasarkan konsultasi dengan pihak Tiongkok," tutur Wang.
"Sayangnya, AS mengabaikan fakta ini dan menggunakan jet tempur canggih untuk menjatuhkan balon dengan misilnya. Ini, menurut saya, tidak masuk akal dan histeris," sambung dia.
Baca juga: Jepang Yakin Tiongkok Pernah Terbangkan Balon Mata-Mata di Negeri Sakura
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
