"Penundaan hukuman dari pengadilan Tiongkok atas tuduhan spionase tidak berarti Yang akan segera dieksekusi," kata Duta Besar Tiongkok untuk Australia, Xiao Qian, dikutip dari Asahi.com, Senin, 11 Maret 2024.
"Jika Yang mematuhi ketentuan pemenjaraannya dan tidak melakukan kejahatan lebih lanjut," sambung dia.
Komentarnya menandai pertama kalinya seorang pejabat Tiongkok menyatakan bahwa Yang mungkin tidak akan dieksekusi.
Xiao juga menjelaskan kekhawatiran atas kesehatan Yang. Menurutnya, meskipun kondisinya 'tidak sempurna', namun apa yang dialami Yang tidak seburuk yang dijelaskan keluarganya.
Yang merupakan blogger pro-demokrasi serta kerap menulis novel mata-mata. Ia merupakan warga negara Australia kelahiran Tiongkok dan bekerja di New York sebelum ditangkap di bandara Guangzhou pada 2019.
Pengadilan Beijing bulan lalu menjatuhkan hukuman mati yang ditangguhkan atas tuduhan spionase, yang mengejutkan keluarga dan pendukungnya, setelah lima tahun ditahan di Beijing dan tiga tahun setelah persidangan tertutup.
Yang memilih untuk tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut, kata keluarganya, agar tidak menunda perawatan medis yang sangat dibutuhkan untuk kondisi ginjal yang serius. Meski demikian, Yang tetap di penjara.
Baca juga: Akademisi Australia Dijatuhi Hukuman Mati di Tiongkok, Canberra Terkejut
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News