Kondisi covid-19 di Tiongkok menjadi berita terpopuler Internasional Medcom, yang diikuti dengan kabar mengenai Menlu RI yang tekankan kesetaraan vaksinasi di pertemuan COVAX 2022.
Kemudian ditambah dengan PBB yang menyatakan bahwa ada indikasi jelas bahwa Myanmar melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Berikut selengkapnya mengenai berita terpopuler Internasional Medcom:
1. Tiongkok Mengakui Situasi Covid-19 Saat ini 'Suram dan Kompleks'
Sejumlah pejabat kesehatan Tiongkok mengakui bahwa situasi Covid-19 di dalam negeri "suram dan kompleks" di tengah melonjaknya kasus harian ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir."Situasi epidemi covid-19 di Tiongkok suram dan kompleks, membuat kami semakin sulit untuk mencegah dan mengendalikannya," kata seorang pejabat di Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, dikutip dari Anadolu Agency, Selasa, 15 Maret 2022.
Dari 31 provinsi di Tiongkok, 28 di antaranya telah melaporkan kasus harian Covid-19 dalam sepekan terakhir.
Bagaimana kondisi covid-19 di Tiongkok saat ini? Simak di sini.
2. Menlu RI Kembali Tekankan Kesetaraan Vaksinasi di Pertemuan COVAX 2022
Angka kasus dan kematian mingguan akibat Covid-19 terus menurun di sebagian besar kawasan di dunia. Vaksinasi global juga terus berlanjut, dengan lebih dari 10,9 miliar dosis vaksin yang telah disuntikkan di seluruh dunia."Kita harus menggunakan momentum ini untuk memperkuat upaya mengakhiri pandemi," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memimpin Pertemuan COVAX AMC EG pertama di tahun 2022 pada Selasa, 15 Maret 2022.
Setelah mandat sebagai Co-Chair COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) diperpanjang hingga akhir 2022, Menlu Retno kembali bertindak sebagai Co-Chair bersama Menteri Pembangunan Internasional Kanada dan Menteri Kesehatan Ethiopia dalam Pertemuan COVAX AMC EG ke-8 ini.
Apa yang didesak dari Menlu Retno pada pertemuan COVAX? Selanjutnya di sini.
3. PBB: Indikasi Jelas Militer Myanmar Lakukan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa 15 Maret 2022 mengecam pembunuhan massal di Myanmar. PBB juga menuduh junta militer melakukan kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sejak kudeta tahun lalu.Kantor Dewan Hak Asasi Manusia PBB mendesak masyarakat internasional untuk mengambil langkah segera untuk menghentikan spiral kekerasan di Myanmar.
Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari tahun lalu, menggulingkan pemerintah sipil dan menangkap pemimpin de factonya, Aung San Suu Kyi. Sejak itu junta melancarkan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat.
Seperti apa tuduhan dari Dewan HAM PBB? Simak tautan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id