"Perdana Menteri akan menggunakan G20 sebagai kesempatan untuk menyerukan barbarisme (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan memaksa Rusia untuk menghadapi penderitaan global yang disebabkan oleh kampanye kekerasan yang tidak masuk akal ini,komitmen luas G20 untuk tidak pernah mempersenjatai produksi dan distribusi pangan", kata Downing Street, Senin, 14 November 2022.
Pemimpin baru Inggris itu akan mengadakan serangkaian pertemuan bilateral dengan sekutu termasuk Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Anthony Albanese dari Australia.
Perdana Menteri keturunan India pertama di Inggris itu juga akan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Berencana Hadapi Menlu Rusia di KTT G20
Sunak mengecam Putin karena tidak menghadiri KTT. Ia mengatakan, Inggris tidak akan membiarkan masa depan ekonomi kita disandera oleh tindakan 'negara nakal'.
"Pemimpin bertanggung jawab. Mereka muncul. Namun, pada KTT G20, di Indonesia minggu ini, satu kursi akan tetap kosong. Orang yang bertanggung jawab atas begitu banyak pertumpahan darah di Ukraina dan perselisihan ekonomi di seluruh dunia tidak akan hadir untuk menghadapinya teman-temannya," kata Sunak.
"Dia bahkan tidak akan berusaha menjelaskan tindakannya. Sebaliknya, dia akan tinggal di rumah dan kita semua akan melanjutkan tugas yang ada," seperti dikutip dari AFP.
Sunak akan kembali ke Inggris pada Kamis pagi. Ia langsung menuju ke presentasi menteri keuangan tentang pernyataan anggaran darurat begitu tiba di Inggris.
Pernyataan itu diharapkan mencakup kenaikan pajak yang menyakitkan dan pemotongan pengeluaran, setelah pendahulu Sunak yang berumur pendek, Liz Truss, membuat panik pasar dengan serangkaian pemotongan pajak yang tidak didanai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News