Sejumlah militan menguasai pusat detensi pada Minggu setelah menyerang para interogator dan merebut senjata api mereka. Ketegangan pun terjadi selama dua hari, dan militer Pakistan memutuskan menyerbu masuk pada Selasa kemarin.
Berbicara kepada saluran televisi Geo News pada Selasa malam, juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Ahmed Sharif mengatakan bahwa tujuh dari 35 militan telah menyerah, dan tiga lainnya yang berusaha kabur telah ditangkap.
Satu sandera, yaitu seorang petugas keamanan di pusat detensi, tewas dalam penyerbuan militer Pakistan.
Masih di hari yang sama, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan bahwa semua militan telah dibunuh dan para sandera berhasil dibebaskan. Namun selang beberapa waktu, ia mengatakan bahwa angka final akan dirilis oleh militer.
Mengutip dari The Economic Times, Rabu, 21 Desember 2022, Mayjen Ahmed Sharif mengonfirmasi bahwa dua petugas keamanan tewas saat militan merebut pusat detensi. Sementara dua komando tewas dalam proses penyerbuan.
Perebutan pusat detensi bermula saat seorang militan menyerang interogator dengan batu bata dan merebut senjatanya. Sejumlah militan lain kemudian menerobos masuk ke area gudang tempat penyimpanan senjata api sitaan.
"Kami berusaha sekuat tenaga agar para militan bersedia menyerah tanpa syarat," sebut Sharif. Ia mengatakan para militan menginginkan akses aman ke Afghanistan, namun permintaan tersebut ditolak otoritas Pakistan.
Baca: Pakistan Peringatkan Afghanistan untuk Tidak Menampung Militan
Setelah negosiasi berlangsung gagal, militer Pakistan menyerbu masuk. Sepuluh prajurit, termasuk tiga perwira, terluka dalam penyerbuan. Sharif mendeskripsikan penyerbuan sebagai peristiwa baku tembak sengit.
Sebagian besar militan di pusat detensi tersebut berasal dari kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id