Ini adalah pertama kalinya pasukan Myanmar melarikan diri ke Bangladesh sejak aliansi tentara etnis minoritas di Myanmar melancarkan serangan terhadap pemerintah militer akhir tahun lalu.
Shariful Islam, juru bicara Penjaga Perbatasan Bangladesh mengatakan, pasukan Myanmar masuk selama dua hari terakhir selama pertempuran dengan Tentara Arakan di negara bagian Rakhine, Myammar, yang berbatasan dengan Bangladesh.
Ke-103 tentara tersebut masuk melalui perbatasan Tombru di distrik Bandarban.
“Mereka telah dilucuti dan dibawa ke tempat yang aman,” katanya, dilansir dari Fox News, Selasa, 6 Februari 2024.
Pemerintah militer Myanmar belum memberikan komentar mengenai hal ini.
Media Bangladesh pada Senin kemarin mengatakan, dua orang – seorang perempuan Bangladesh dan seorang pengungsi Rohingya – tewas dalam penembakan dari Myanmar setelah sebuah rumah di Bandarban dihantam.
Menteri Hukum Bangladesh, Anisul Huq, mengatakan kepada Parlemen bahwa Perdana Menteri Sheikh Hasina telah menginstruksikan penjaga perbatasan militer dan paramiliter untuk bersabar dalam menangani ketegangan di perbatasan.
“Bangladesh mengamati situasi ini dengan cermat dan langkah-langkah akan diambil,” kata dia seperti dikutip kantor berita United News of Bangladesh.
Menteri Luar Negeri Bangladesh Hasan Mahmud mengatakan, Duta Besar Myanmar untuk Bangladesh, U Aung Kyaw Moe, dan Wakil Menteri Luar Negeri, U Lwin Oo, mengatakan kepada Kementerian Luar Negeri Bangladesh bahwa mereka akan mengambil kembali pasukan mereka yang berlindung di Bangladesh.
Kementerian juga mengirimkan "note verbale" kepada utusan Myanmar di Dhaka, yang memprotes peluru dan mortir dari Myanmar yang mendarat di Bangladesh.
Sementara itu, Tentara Arakan adalah sayap militer etnis minoritas Rakhine yang mencari otonomi dari pemerintah pusat Myanmar. Kelompok ini telah menyerang pos-pos militer di negara bagian barat tersebut sejak November.
Mereka adalah bagian dari aliansi tentara etnis minoritas yang melancarkan serangan pada Oktober dan memperoleh wilayah strategis di timur laut Myanmar yang berbatasan dengan Tiongkok.
Keberhasilannya dipandang sebagai kekalahan besar bagi pemerintahan militer, yang merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021 dan kini terlibat dalam perang saudara yang luas.
Aliansi tersebut, yang disebut Aliansi Tiga Persaudaraan, mengatakan bahwa Tentara Arakan telah menyerang dua pos perbatasan di wilayah Maungdaw di negara bagian Rakhine dan merebut salah satu dari mereka pada l Minggu. Khaing Thukha, juru bicara Tentara Arakan, mengatakan bahwa pertempuran berlanjut pada Senin di pos terdepan kedua.
Bangladesh berbatasan dengan Myanmar dan menampung lebih dari 1 juta pengungsi Muslim Rohingya. Banyak dari mereka melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Budha mulai Agustus 2017 ketika militer negara tersebut melancarkan “operasi pembersihan” brutal terhadap mereka menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok pemberontak.
Baca juga: Peringati 3 Tahun Kudeta, PBB dan AS Cs Desak Junta Myanmar Akhiri Kekerasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News