Kebakaran dahsyat tersebut menjadi salah satu berita terpopuler di kanal internasional Medcom.id pada Rabu, 12 April 2023.
Dua berita terpopuler lainnya adalah serangan militer Myanmar terhadap pemberontak dan seputar kekecewaan PBB atas kebijakan Taliban yang melarang perempuan bekerja.
Berikut selengkapnya:
Kebakaran Hutan Landa Gangneung Korsel, Ratusan Warga Dievakuasi
Kekhawatiran meluasnya kebakaran hutan mereda setelah hujan membantu petugas pemadam dalam menjinakkan kobaran api."Sebagian besar kobaran api padam pada pukul 16.30 (waktu setempat), setelah menghanguskan sekitar 170 hektare lahan," kata Dinas Kehutanan Korea.
Kebakaran hutan itu telah melukai tiga orang, termasuk dua petugas pemadam, dan juga menghancurkan puluhan bangunan.
Apa sebenarnya yang memicu terjadinya kebakaran hutan di Gangneung, Korsel? Cek selengkapnya di sini.
Militer Myanmar Serang Pemberontak di Desa Sagaing, 50 Orang Tewas
Setidaknya 50 orang tewas di Myanmar bagian tengah pada Selasa, 11 April 2023, dalam sebuah serangan udara oleh pihak militer di acara yang dihadiri sejumlah pemberontak, menurut laporan media dan anggota gerakan perlawanan lokal.Mengutip keterangan warga desa Sagaing, kantor berita BBC Burma, Radio Free Asia (RFA), dan Irrawaddy melaporkan bahwa ada 50 hingga 100 orang, termasuk warga sipil, tewas dalam serangan itu.
Seorang juru bicara militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar.
Apa lagi komentar warga sekitar atas serangan militer Myanmar ini? Cek selengkapnya di sini.
Taliban Larang Perempuan Bekerja, PBB Mungkin Berhenti Beroperasi di Afghanistan
PBB telah memperingatkan bahwa kebijakan Taliban yang melarang staf perempuan Afghanistan untuk bekerja dapat mendorong badan dunia itu untuk menghentikan operasinya di negara tersebut.Peringatan dari Misi Bantuan PBB di Afghanistan, atau UNAMA, dikeluarkan pada Selasa ini, 11 April 2023. Beberapa hari sebelumnya, Taliban melarang karyawan perempuan Afghanistan untuk bekerja untuk UNAMA.
Pernyataan terbaru menegaskan kembali kecaman "tegas" PBB atas kebijakan Taliban, dengan mengatakan bahwa organisasi global tersebut tidak dapat mematuhinya karena bertentangan dengan hukum internasional dan piagam PBB.
Apa lagi yang disampaikan UNAMA terkait hal ini? Cek selengkapnya di sini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News