"AS telah berulang kali menyebarkan disinformasi jahat terhadap Tiongkok mengenai masalah Ukraina," kata Kedutaan Besar Tiongkok di London dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Channel News Asia.
“Tiongkok telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan pembicaraan damai," tambahnya.
Baca: Rusia Bantah Minta Bantuan Militer dan Ekonomi ke Tiongkok.
"Prioritas utama sekarang adalah meredakan situasi, alih-alih menambahkan bahan bakar ke api. Semua pihak harus bekerja untuk penyelesaian diplomatik daripada semakin memperburuk situasi,” tegas pernyataan tersebut.
Beberapa pejabat AS mengatakan, Rusia telah meminta peralatan militer Tiongkok setelah invasi 24 Februari ke Ukraina. Ini memicu kekhawatiran di Gedung Putih bahwa Beijing mungkin merusak upaya Barat untuk membantu pasukan Ukraina mempertahankan negara mereka.
Seorang pejabat senior AS, yang juga enggan disebut namanya, menyebut bahwa salah satu bantuan militer yang diminta Rusia kepada Beijing berupa pesawat tak berawak atau drone.
Orang lain yang mengetahui situasi tersebut mengatakan AS sedang bersiap untuk memperingatkan sekutunya, di tengah beberapa indikasi bahwa Tiongkok mungkin bersiap untuk membantu Rusia.
Pejabat AS lainnya mengatakan ada tanda-tanda bahwa Rusia kehabisan beberapa jenis persenjataan saat perang di Ukraina yang telah berlanjut ke minggu ketiga.
Kremlin membantah permintaan semacam itu telah dibuat. Menurut juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, negaranya masih memiliki kekuatan militer yang cukup untuk memenuhi semua tujuan di Ukraina tepat waktu dan secara penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News