"Ada lima orang hilang, termasuk anak laki-laki berusia 3 tahun asal Lautoka," ujar pernyataan NDMO, dikutip dari laman nzherald.co.nz pada Minggu, 31 Januari 2021.
Empat orang hilang lainnya adalah nelayan yang melaut pekan ini sebelum kedatangan Siklon Ana. Dua nelayan berasal dari Cikobia dan Vanua Levu, sementara sisanya dari area dekat ibu kota Suva.
Siklon Ana, dengan kecepatan putaran angin hingga 140 kilometer per jam, telah menumbangkan pepohonan dan menghancurkan banyak lahan pertanian di seantero Fiji. Terjangan siklon ini juga memicu pemadaman listrik di banyak wilayah.
Baca: Empat Orang Tewas Diterjang Topan Yasa di Fiji
Direktur NDMO Vasiti Soko menyayangkan adanya sejumlah warga yang terkesan tidak waspada walau Siklon Ana masih mengancam.
"Saat ini siklon telah memicu banjir di banyak tempat, tapi kami terus menerima laporan adanya sejumlah warga, baik itu orang dewasa maupun anak-anak, yang berkeliaran di luar," kata Soko.
"Mereka seharusnya mewaspadai risiko terhadap diri mereka sendiri dan juga risiko yang dihadapi petugas keamanan di luar sana," lanjutnya.
Soko menegaskan bahwa masyarakat Fiji perlu tetap berada di dalam rumah sehingga polisi dapat lebih leluasa mengevakuasi korban siklon ke pusat-pusat evakuasi. NDMO mengatakan saat ini ada sekitar 7.600 orang di 204 pusat evakuasi di seantero Fiji.
Malam ini atau besok pagi, Siklon Ana diperkirakan melanda Kadavu, salah satu pulau yang masih merupakan bagian dari Fiji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News