Pemerintah Fiji telah mendeklarasikan status darurat bencana alam untuk 30 hari ke depan. Lewat deklarasi ini, petugas gabungan beramai-ramai berusaha menyalurkan bantuan makanan, obat-obatan, dan juga pakaian ke para korban.
Baca: Bayi Tiga Bulan Tewas Akibat Terjangan Topan Yasa di Fiji
Topan Yasa menghantam Vanua Levu, pulau kedua terbesar di Fiji, pada Kamis malam kemarin. Dari 24 ribu warga yang dievakuasi, 16.113 belum dapat kembali ke rumah masing-masing.
Dikutip dari laman The Straits Times, sebuah pesawat dari Angkatan Udara Selandia Baru terbang di langit Fiji untuk memantau skala kerusakan akibat Topan Yasa. Dari pemantauan pada Sabtu pagi, terlihat kehancuran merata di Vanua Levu, dengan beberapa desa terlihat sudah rata dengan tanah.
Selain merusak rumah warga, Topan Yasa juga menghancurkan area persawahan dan juga gedung-gedung sekolah. Badai Yasa juga memicu terjadinya banjir dan tanah longsor di sejumlah titik di Fiji.
Lebih dari 93 ribu warga Fiji terkena dampak Topan Yasa, dan jumlah korban tewas dikhawatirkan dapat bertambah seiring pulihnya jaringan komunikasi dari area-area yang sulit dijangkau.
Komunikasi dengan deretan pulau Lau terputus sejak badai, dan skala kerusakan serta ada tidaknya korban jiwa di area tersebut belum diketahui.
Direktur Kantor Manajemen Bencana Nasional Fiji Vasiti Soki mengatakan, kerugian akibat Topan Yasa ini diperkirakan mencapai ratusan juta dolar. Ia mengatakan fokusnya saat ini adalah memulihkan infrastruktur krusial, menghidupkan kembali jaringan komunikasi, dan menjaga keselamatan publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News