Mengutip dari Yonhap, Selasa, 10 Desember 2024, Kim dilaporkan telah menyampaikan keputusannya kepada kejaksaan kemarin, dan penasihat hukumnya diperkirakan akan menyerahkan dokumen hukum yang diperlukan untuk melewati proses tersebut.
Pengadilan Seoul akan mengadakan sidang dakwaan pada sore hari untuk memutuskan apakah akan mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Kim terkait perannya dalam deklarasi hukum militer yang hanya bertahan sesaat oleh Presiden Korsel Yoon Suk-yeol.
Sidang tersebut tetap akan dilanjutkan tanpa kehadiran Kim dan hakim hanya akan meninjau dakwaan berdasarkan dokumen yang diserahkan oleh pengacaranya.
Permohonan Keringanan
"Saya sangat meminta maaf telah menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan yang besar bagi rakyat," kata Kim dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh penasihat hukumnya.Ia mengatakan, semua tanggung jawab atas situasi ini sepenuhnya ada padanya. Anak buahnya, kata Kim, hanya setia dalam mengikuti perintah dan misi yang diberikan.
"Saya memohon keringanan untuk mereka," kata Kim.
“Mohon berdoa untuk masa depan Republik Korea yang bebas. Saya akan melewatkan tinjauan surat perintah ini," tambahnya.
Kim diduga telah berkomplot dengan Presiden Yoon untuk merencanakan pemberontakan, setelah Yoon mengumumkan keadaan darurat militer pada Selasa pekan lalu yang ditolak oleh Majelis Nasional. Perintah itu kemudian dicabut beberapa jam setelahnya.
Pengadilan diperkirakan akan memutuskan tentang penahanan Kim pada Selasa malam atau Rabu pagi.
Baca juga: Berperan dalam Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Ditangkap
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News