NHK melaporkan adanya 20 korban hilang, namun pejabat manajemen bencana prefektur Shizuoka Takamichi Sugiyama mengonfirmasi jumlahnya mencapai 19. Ia mengatakan angka korban hilang bisa saja bertambah.
Sugiyama mengatakan, longsoran lumpur terjadi di sebuah area bernama Izusan.
Pasukan pertahanan diri Jepang akan membantu petugas pemadam kebakaran dan polisi dalam melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Musibah tanah longsor ini terjadi di tengah guyuran hujan deras di Shizuoka dan sekitarnya.
Tanah longsor di kota Atami terjadi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. "Sejumlah rumah hancur disapu longsor, dan 200 lainnya di wilayah tersebut kehilangan aliran listrik," ucap seorang pejabat kota Atami.
"(Atami) adalah lokasi yang indah dekat area pesisir. Bagi orang yang tinggal di Tokyo, ini adalah tempat untuk berwisata, terutama di musim panas," ujar jurnalis Michael Penn kepada TRT World dari Tokyo.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah membentuk gugus tugas darurat untuk merespons krisis di kota Atami.
Sebagian besar wilayah Jepang saat ini sedang dilanda musim hujan, yang biasanya memicu banjir dan juga tanah longsor. Dalam 48 jam terakhir hingga Sabtu ini, Atami diguyur hujan dengan intensitas hingga 313 milimeter.
Atami, berada di area pedesaan Shizuoka, berlokasi sekitar 90 kilometer dari Tokyo. Atami dikenal juga sebagai sebuah kota resor pemandian air panas.
Baca: Korban Tewas Banjir Jepang Dekati Angka 60
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News