"Ratusan rumah hancur, dan sayangnya 300 warga telah meninggal dunia, dan lebih dari 500 lainnya terluka," ucap Akhundzada, dikutip dari laman AFP.
Ia khawatir jumlah kematian akan terus bertambah karena banyak korban luka yang berada dalam kondisi serius.
Serangkaian foto di media sosial memperlihatkan reruntuhan bangunan dan korban luka yang dibawa dengan tandu di provinsi Paktika. Korban tewas dan luka dikabarkan berasal dari empat distrik di provinsi tersebut.
Menurut laporan Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada Rabu pagi waktu setempat dengan episentrum berada di dekat kota Khost di wilayah selatan dari ibu kota Kabul.
Sementara menurut catatan Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC), guncangan terasa di area sepanjang 500 kilometer yang meliputi Afghanistan, Pakistan dan India.
DI Pakistan, badan meteorologi setempat juga mencatat kekuatan gempa berada di angka 6,1. Guncangan terasa hingga ke ibu kota Pakistan, Islamabad, dan wilayah lainnya di provinsi Punjab.
Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa sejauh ini tidak ada laporan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam musibah gempa di Afghanistan.
Baca: Tak Ada Laporan WNI Jadi Korban Gempa di Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News