Militer Kazakhstan bersiap menghadapi pedemo di Kazakhstan/AFP.
Militer Kazakhstan bersiap menghadapi pedemo di Kazakhstan/AFP.

Hampir 8.000 Orang Ditangkap Terkait Kerusuhan di Kazakhstan

Marcheilla Ariesta • 11 Januari 2022 00:04
Nur Sultan: Pasukan pemerintah Kazakhstan menangkap hampir 8.000 oang terkait kerusuhan yang melanda negara itu. Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan menangkap 7.939 orang pada Senin, 10 Januari 2022.
 
Akibat protes ini, banyak gedung pemerintah diserbu dan dikuasai para demonstran, beberapa bahkan dibakar. Sementara itu, otoritas menyalahkan kerusuhan di Kazakhstan terjadi karena ulah para 'ekstremis' dan 'teroris'.
 
Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev juga menahan Kepala Komite Keamanan Nasional Kazakhstan, Karim Masimov, atas dugaan pengkhianatan pada pekan lalu.

Baca: 164 Warga Kazakhstan Tewas dan 6.000 Ditangkap
 
Sementara itu, Tokayev mengklaim kerusuhan yang terjadi di negaranya dilatarbelakangi oleh 'bandit teroris' dari luar dan dalam negeri.
 
"Para teroris' ini terlatih melakukan sabotase ideologi, menggunakan informasi salah secara terampil, dan mampu memanipulasi hati masyarakat" tegasnya, dilansir dari AFP, Senin, 10 Januari 2022.
 
Ia bahkan telah mengeluarkan izin bagi aparat untuk menembak mati para perusuh tanpa peringatan. Namun, klaim ini dibantah oleh para demonstran.
 
"Kami bukan preman atau teroris. Satu-satunya yang berkembang di sini adalah korupsi," kata salah satu pedemo perempuan.
 
Rusia dan kantor berita negara melaporkan sebanyak 164 orang terbunuh akibat demo ini, dikutip dari postingan sosial media pemerintah. Namun, otoritas kesehatan dan kepolisian tidak mengonfirmasi angka itu dan postingan sosial media tersebut kemudian dihapus.
 
"Saya pikir ada semacam konspirasi yang berhubungan dengan pasukan penghancur domestik dan asing," kata Sekretaris Negara Yerlan Karin.
 
Demonstrasi di Kazakhstan terjadi imbas puncak amarah publik karena kenaikan harga bahan bakar dan gas LPG. Kemarahan masyarakat terus meluas hingga mengecam perilaku korup pemerintah, standar kehidupan, kemiskinan, dan pengangguran di negara itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan