Seorang perempuan berjalan di tengah banjir di Sydney, Australia, 3 Maret 2022. (Nikki Short / AFP)
Seorang perempuan berjalan di tengah banjir di Sydney, Australia, 3 Maret 2022. (Nikki Short / AFP)

Banjir Bandang Australia Tewaskan 20 Orang, Ribuan Warga Mengungsi

Medcom • 08 Maret 2022 18:00
Sydney: Sebanyak 60.000 penduduk Sydney diarahkan untuk mengungsi ketika terjadi badai hebat dan banjir bandang yang menggenangi sejumlah titik kota terbesar di Australia itu pada Selasa, 8 Maret 2022.
 
Badan cuaca nasional memperingatkan warga bahwa "48 jam ke depan akan menjadi momen yang sulit." Para pejabat Australia menyebut kejadian di Sydney sebagai banjir bandang yang belum pernah terjadi sebelumnya.
 
Jumlah korban jiwa dari bencana banjir bandang di Australia hari ini bertambah menjadi 20 orang. Saat ini, polisi masih mencari sepasang ibu dan anak lantaran mobil mereka ditemukan di dekat kanal air ketika banjir melanda.

"Bencana kali ini diibaratkan bentuk air dari kebakaran hutan 'Musim Panas Hitam,'" kata juru bicara layanan darurat Phil Campbell, dikutip dari MSN, Selasa, 8 Maret 2022.
 
Campbell mengatakan bahwa kerusakan akibat banjir bandang dalam sepekan terakhir serupa dengan kebakaran hutan yang berlangsung berbulan-bulan pada 2019 dan 2020. Kerugian akibat banjir bandang kali ini mencakup kerusakan material dan hilangnya banyak satwa.
 
"Masyarakat juga mengalami dampak yang sama dalam hal gangguan, karena jalan-jalan tertutup, infrastruktur mengalami kerusakan, mati listrik," ujar Campbell.
 
Di sisi utara New South Wales, proses pembersihan pascabanjir sedang berlangsung. Proses yang panjang itu dilakukan pada lokasi di mana banjir menghancurkan sejumlah rumah dan mobil, hingga membuat ratusan warga mengungsi ke atap rumah.
 
Baca:  Banjir Tenggelamkan 1.400 Rumah di Australia, 7 Orang Tewas
 
Komisaris layanan darurat Charlene York mengatakan, terdapat 800 orang yang berada di fasilitas pengungsian darurat di wilayah Sungai Utara.
 
Di Mullumbimby, masyarakat kehilangan layanan telepon, internet, dan tidak memperoleh akses bantuan dari luar. "Banyak orang di jalan tempat saya tinggal tidak bisa mendapatkan asuransi banjir," tutur Casey Whelan, seorang warga lokal.
 
"Mereka tidak akan memiliki cara untuk membangun kembali (pascakerusakan)," katanya.
 
Australia mengalami dampak berat dari perubahan iklim. Perubahan pola cuaca global mengakibatkan peristiwa seperti kekeringan, kebakaran hutan, kerusakan di Great Barrier Reef, hingga banjir menjadi lebih umum dan intens. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan